Bogordaily.net– Ancaman krisis tisu toilet melanda Jerman. Hal itu terjadi lantaran kurangnya kepastian pasokan energi di Eropa termasuk Jerman yang menyebabkan sejumlah krisis bawaan termasuk tisu toilet.
“Kami sangat bergantung pada gas untuk produksi kertas tisu. Tanpa itu, kami tidak akan bisa lagi memberikan keamanan pasokan,” kata Martin Krengel, ketua asosiasi industri kertas nasional, Die Papierindustrie dalam sebuah pernyataan dikutip CNBC Indonesia via Russia Today, Jumat, 26 Agustus 2022.
Menurut data Die Papierindustrie, setiap warga negara Jerman menggunakan rata-rata 134 gulungan tisu toilet per tahun.
“Dalam krisis energi saat ini, prioritas utama kami adalah menyediakan komoditas penting ini kepada masyarakat,” tegasnya.
Bahkan bulan lalu, Bavarian Paper Association memperingatkan bahwa operasi pabrik kertas mungkin menjadi tidak menguntungkan jika mereka dipaksa untuk bekerja dengan kapasitas yang berkurang karena kekurangan gas alam.
Jerman dan Uni Eropa secara keseluruhan baru-baru ini mengalami penurunan yang signifikan dalam pasokan gas alam dari Rusia, yang menyebabkan banyak peringatan tentang kemungkinan penghentian industri.
Pemerintah Jerman sebelumnya khawatir tentang kemungkinan masalah dengan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik di musim gugur dan musim dingin.
Dari dokumen yang dilihat Reuters, hal tersebut karena tingkat air yang rendah di sungai Rhine dan pasokan minyak di bagian timur negara itu.
Ekonomi terbesar Eropa sedang mencoba untuk memotong ketergantungannya pada energi Rusia. Namun, sudah berminggu-minggu tingkat air yang sangat rendah di sungai Rhine. Hal itu telah mengganggu logistik dan menambah masalah bagi Jerman karena industri untuk sementara beralih ke lebih banyak batu bara dan minyak akibat penurunan tajam dalam impor energi Rusia.***