Bogordaily.net– Virus Langya yang menginfeksi manusia dilaporkan di China. Penemuan ini pun ini membuat pemerintah Taiwan memantau ketat persebaran virus yang diketahui telah mengenai 35 orang.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN Indonesia, laporan terkait infeksi virus Langya terungkap dalam studi berjudul “A Zoonotic Henipavirus in Febrile Patients in China” yang dirilis pada Kamis, 4 Agustus 2022 lalu. Dalam studi ini, henipavirus baru yang berhubungan dengan penyakit penyebab demam pada manusia teridentifikasi di China.
The Taipei Times melaporkan studi tersebut mengidentifikasi 35 pasien dengan infeksi akut virus Langya di Provinsi Shandong dan Henan. Sebanyak 26 pasien hanya terinfeksi virus Langya, tanpa patogen lain.
ADVERTISEMENT
Para pasien mengalami sejumlah gejala, yakni demam, kelelahan, batuk-batuk, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, mual, sakit kepala, dan muntah-muntah.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mereka mengalami penurunan sel darah putih, jumlah trombosit rendah, gagal hati, dan gagal ginjal.
Namun masih belum jelas apakah virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Sementara itu melihat kemunculan virus ini, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan menuturkan pihaknya memantau ketat perkembangan virus tersebut, dikutip dari Focus Taiwan.
Wakil Direktur Jenderal CDC Taiwan, Chuang Jen Hsiang, menuturkan bahwa badan itu bakal segera menerapkan standar prosedur sekuensi genom untuk laboratorium domestik pulau itu. Pihak CDC juga bakal memperkuat pemantauan.
Newsweek sebelumnya menyebut virus Langya termasuk dalam keluarga henipavirus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi kelompok virus tersebut dalam kelompok keamanan biologis Level 4, pun memiliki tingkat kematian berkisar 40 sampai 75 persen.***