Bogordaily.net – Sebanyak 35 warga sipil tewas dan 37 rombongan konvoi terluka setelah tak sengaja menabrak alat peledak rakitan (IED), di Burkina Faso, Senin 5 September 2022.
Dalam pernyataan resmi dari Gubernur Rodolphe Sorgo, konvoi pasukan itu awalnya hendak menuju ke ibukota Ouagadougou. Kemudian salah satu kendaraan menabrak IED, yang diduga sengaja diletakkan di jalan antara Djibo dan Bourzanga.
“Pada 5 September 2022, konvoi pasukan yang dikawal menuju Ouagadougou menjadi target serangan. Salah satu kendaraan yang membawa warga sipil menabrak alat peledak rakitan,” kata Sorgo, dikutip dari RMOL, Rabu 7 September 2022.
Wilayah Burkina Faso terkenal dengan kelompok militan Islam yang kerap kali menyerang desa-desa, pos-pos, serta kepolisian sejak tahun 2015 yang menyebabkan ribuan orang terbunuh. Ketidakamanan di wilayah Afrika Barat semakin meningkat selama satu dekade terakhir ini.
“Pengawal dengan cepat mengamankan perimeter dan mengambil tindakan untuk membantu para korban,” kata pemerintahan militer negara itu dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia.
Pemerintah telah melakukan seluruh upaya untuk memberantas pemberontakan yang menyebar dari negara tetangga Mali ini. Namun kekerasan terus terjadi dan meningkat sepanjang tahun ini, mendorong lebih banyak orang melarikan diri dari negara itu.
Hampir sepersepuluh penduduk Burkina Faso kini terlunta-lunta akibat konflik dan kerawanan pangan parah hampir meningkat berlipat ganda dibandingkan kondisi pada tahun 2021, seiring terbengkalainya ladang dan ternak, menurut Norwegian Refugee Council.***