Bogordaily.net – Kecelakaan truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor yang terguling di tanjakan Kayumanis pada Rabu 31 Agustus 2022 peristiwa tersebut mengakibatkan dua pengendara motor terluka-luka. Salah satu korban dalam peristiwa tersebut adalah Fitria (45) warga Kayumanis, RT03/RW04, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Kejadian tersebut bermula ketika truk berwarna kuning bernopol F 8334 AÂ berjalan dari arah Cilebut menuju arah Jalan Sholeh Iskandar. Saat sampai di tanjakan Kayumanis, truk yang mengangkut sampah tersebut tidak kuat menanjak sehingga menimpa dua kendaraan bermotor.
Salah satu korban, Fitria mengaku pada saat kejadian, dia bersama pengendara lain ada di belakang truk DLH Kota Bogor.
“Saya sempat berhenti dulu beberapa meter saat truk menanjak ke atas. Karena saya punya trauma kalau berada di belakang truk. Kemudian, lama kelamaan kok mobilnya pelan. Dan akhirnya langsung mundur dengan begitu cepat. Turunnya zig-zag dan menghantam tembok di sebelah kiri. Saya tidak sempat menghindar, namun pengendara lain (bapak-bapak,red) dia langsung loncat dari motornya,” kata Fitria kepada bogordaily.net saat ditemui di kediamannya, Kamis 1 September 2022.
Dirinya sadar motor yang ditumpanginya dihantam oleh truk sampah yang tidak kuat nanjak, sehingga ia terkena tiang listrik dan tertimpa reruntuhan tembok. Kemudian ia ditolong oleh warga setempat.
“Dengan sadar, saya terkena tiang listrik dan tertimpa reruntuhan tembok. Kemudian warga setempat membantu saya karena saya langsung sesak napas,” katanya mengenang kejadian.
Setelah itu Fitria sempat dilarikan ke IGD rumah sakit dan mendapatkan perawatan disana, luka yang dirasakan Fitria terdapat di bagian lengan kanan dan di dada kanan. Setelah mendapatkan perawatan medis, Fitria diperbolehkan pulang dan dijemput oleh pihak keluarga di Rumah Sakit Hermina yang berada di Yasmin.
“Kemarin sempat mendapat perawatan di IGD Rumah Sakit Hermina Yasmin, setelah dilakukan pemeriksaan, ada memar di lengan kanan dan benturan di dada kanan (tulang rusuk,red). Tindakan sama obat biayanya kurang lebih Rp400 ribu rupiah,” katanya.
Menurut Fitria, dari rekan-rekan komunitasnya sempat berusaha menghubungi Kadis DLH Kota Bogor namun tidak ada jawaban.
“Saya sebetulnya kecewa aja dari pihak Dinas tidak membantu proses pengobatan, padahal saya korban,” ungkapnya.
Terpisah, saat di konfirmasi ke Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Bogor, Feby Darmawan, dirinya mengatakan, dari DLH akan membantu dalam perawatan korban dan sudah bertemu dengan pihak keluarga.
(Ibnu Galansa/Riyaldi)