Bogordaily.net– Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), aksi demontrasi berujung kericuhan di sejumlah wilayah di Tanah Air. Bentrok dengan pihak aparat kepolisian hingga aksi anarkis tak terhindarkan dalam demo menolak kenaikan harga BBM tersebut. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Asyanti Rozana Thalib pun angkat bicara terkait hal tersebut
“Memang kalau membicarakan soal BBM ini pastinya sangat memberatkan kita semua sebagai masyarakat biasa. Namun kalau kita bicara lagi dengan keadaan dan situasi memang hampir di seluruh dunia mengalami itu,” ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDIP Hj. Asyanti Rozana Thalib kepada Bogordaily.net.
Menurut Asyanti, pihaknya pun sebagai masyarakat sebenarnya juga tidak setuju dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini. Namun di samping hal itu, Asyanti mengatakan bahwa seluruh elemen masyarakat harus memikirkan pemerintah juga.
“Kita harus pikirkan lagi pemerintah memberikan subsidi untuk urusan seberapa banyak. Pemerintah bisa atau tidak meng-cover itu terus-terusan? Lebih baik uang tersebut digunakan untuk pembangunan yang lain,” terang politisi PDIP itu.
“Jadi jangan karena emosi, bentrok sana-sini tetapi solusinya apa? Apakah negara harus memberikan subsidi kepada orang-orang yang mampu semua? Kalau kita tidak mampu kan, kita tidak bisa beli mobil atau motor,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Asyanti nilai kenaikan BBM di Indonesia cukup kecil tetapi pemerintah harus menanggulangi subsidi BBM.
“Sementara uang yang ada itu kita bisa pergunakan yang lain, bukan hanya untuk kendaraan bermotor,” pungkasnya.(Mutia Dheza Cantika)