Bogordaily.net – Peredaran narkoba jenis sabu di pulau Jawa disuplai dari Myanmar. Narkoba itu dikirim melalui laut Andaman setelah itu ke Aceh, Medan, Riau dan menyebar ke pulau Jawa dan sekitarnya.
Jalur yang digunakan melalui selat malaka dan 90 persen barang haram itu dikirim melalui jalur laut, hingga narkoba itu beredar di Pulau Jawa dan daerah Indonesia lainnya.
Demikian disampaikan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Irjen Pol Kenedy saat konfrensi pers dan pemusnahan barang bukti 4,7 kuintal narkoba yang diungkap pada periode Juni hingga Agustus 2022 pada Kamis, 8 September 2022.
Dia menambahkan BNN masih terus melakukan penyelidikan dan pengungkapan terhadap para pelaku atau bandar narkotika yang ada di Indonesia.
“Kami terus melakukan penyelidikan dan pengungkapan terhadap para pelaku atau bandar-bandar narkotika ke Indonesia,” ujarnya.
Kenedy membeberkan bahwa 90 persen jalur yang digunakan ini masih melalui jalur laut, jadi untuk sindikat akan berbeda-beda.
Sementara itu, Sekertaris Utama Badan Nartkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) I Wayan Sukawinaya menjelaskan, pemusnahan barang bukti (BB) narkotika ini adalah yang keempat di tahun 2022. Seluruh bukti tersebut berasal dari 10 Laporan Kasus Narkotika (LKN) dengan 16 tersangka dimana 1 orang meninggal dunia.
Pemusnahan ini adalah bentuk transparansi dan wujud pertanggungjawaban BNN kepada publik.
Barang bukti yang dimusnahkan di antaranya sabu seberat 235,52 kg, ganja sebanyak 231,24 kg dan ekstasi dengan total 19.700 butir. Di mana barang bukti tersebut berhasil dihancurkan di Gedung Badan Narkotika Nasional Kabupaten bogor.
“Sabu seberat 235,52 kg, ganja sebanyak 231,24 kg dan ekstasi 19.700 butir. Seluruh barang bukti yang disita berasal dari 10 laporan kasus narkotika (LKN) dengan 16 tersangka dimana 1 orang meninggal dunia dengan periode bulan juni hingga agustus 2022,” ucap I Wayan Sukawinaya.***
(Mutia Dheza Cantika/Riyaldi)