Saturday, 19 April 2025
HomeEkonomiJaga Harga di Tingkat Peternak, Badan Pangan Nasional Lakukan Kesepakatan

Jaga Harga di Tingkat Peternak, Badan Pangan Nasional Lakukan Kesepakatan

Bogordaily.net – Guna menata harga di pasar, Badan Pangan Nasional bersama dengan pengusaha ayam dan asosiasi ayam menyepakati beberapa langkah yang akan dilakukan guna menstabilkan harga di tingkat .

“Kami disini melakukan pertemuan bersama beberapa pengusaha ayam tingkat nasional dan dari perwakilan yakni dalam rangka menata harga yang memang harganya sempat terperosok di harga Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa seusai acara di IPB International Convention Center (IICC), Mall Botani Square, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu 21 September 2022.

Dalam pertemua tersebut, menurutnya, telah ada kesepakatan antara pelaku usaha yang bisa di bilang integrator, yaitu menyerap rata-rata perhari keseluruhan di 10 integrator tadi sebanyak 29 truk atau 30 ton perhari dari .

“Sehingga, diharapkan juga harga bisa menjadi lebih baik di tingkat . Di samping itu, kami juga berkewajiban menjaga harga di tingkat konsumen tetap stabil. Oleh karena itu, ini kolaborasi semua pihak yang datang juga bisa saling mengingatkan,” ungkapnya.

Terkait dengan anjloknya harga unggas hidup di dikarenakan adanya beberapa indikasi, salah satunya surplus atau kelebihan ternak di pasar.

Oleh karena itu, ia berharap kelebihan unggas atau surplus tersebut bisa menjadi cadangan yang akan ditetapkan.

“Cadangan pangan ini lah sebagai salah satu nanti menyerap surplus-surplus tadi. Kami juga sepakat tadi, akan mengendalikan surplusnya tidak boleh berlebih. Surplus harus terkendali. Sehingga setiap kita surplus, bisa kita tata dan tidak merubah harga di atau menurunkan harga peternak. Sehingga tidak menggangu harga di konsumen,” tandasnya.

Sebagai informasi, menurutnya lagi. Untuk harga daging di pasar mengarah pada harga Rp 21 ribu, dan untuk tingkat konsumen berada di kisaran Rp 35 ribu. Dan untuk surplus sendiri berada di hampir 700 ribu ton dalam setahun.*

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here