Bogordaily.net – Benjolan di ketiak tidak selalu jadi gejala kanker payudara. Karena itu, Anda perlu waspada dan mengenali penyebab benjolan di ketiak.
Benjolan di ketiak bisa terjadi pada wanita dan pria dari semua usia dan biasanya bisa hilang dengan sendirinya.
Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter supaya penyebab ini mendapat perawatan yang sesuai. Berikut, penyebab benjolan di ketiak:
1. Lipoma
Lipoma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan benjolan lunak akibat penumpukan lemak di bawah kulit.
Setiap orang memiliki ukuran lipoma yang berbeda-beda dan biasanya tak menimbulkan rasa sakit. Anda tak perlu terlalu khawatir karena hal itu tak terlalu berbahaya.
Terdapat kelenjar getah bening di ketiak. Jenis kelenjar itu memegang peranan dalam sistem imun tubuh. Jadi, kelenjar getah bening bisa bengkak saat ada infeksi suatu penyakit.
Benjolan di ketiak yang terjadi karena pembengkakan pada kelenjar getah bening bisa hilang dengan sendirinya, kok.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan adalah memperbanyak waktu istirahat dan minum banyak air putih agar infeksi bisa teratasi dengan optimal.
2. Infeksi payudara
Melansir Healthily, benjolan bisa muncul karena infeksi payudara. Infeksi awalnya menyebabkan inflamasi di jaringan payudara. Jika terus dibiarkan, inflamasi bisa menjalar ke kelenjar getah bening sehingga memunculkan benjolan.
Selain menyebabkan peradangan, infeksi payudara juga ditandai dengan warna kulit yang memerah. Anda membutuhkan antibiotik supaya benjolan tersebut bisa terobati dengan baik. Jadi, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Kista
Penyebab benjolan di ketiak berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah kista. Biasanya, benjolan yang muncul berair. Meski tidak terlalu berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, kista tetap menimbulkan rasa yang tidak nyaman.
Anda perlu segera merawatnya dengan cara yang sesuai supaya kista tidak infeksi dan menyebabkan masalah yang lain. Mengonsultasikan kondisi Anda dengan dokter bisa jadi pilihan tepat untuk menghindari infeksi