Bogordaily.net – Pelanggaran yang diduga dilakukan para oknum sopir BisKita TransPakuan Kota Bogor terus berlanjut. Kali ini, aduan masyarakat tekait moda transportasi yang katanya ramah anak tersebut semakin disuarakan.
Baru-baru ini, penumpang BisKita TransPakuan merasa pelayanan yang diberikan tak maksimal. Bahkan, terkesan membuat penumpangnya enggan untuk naik moda transportasi tersebut.
“Jadi awalnya saya naik dari halte unitex 2, trus biskita jalan menuju ke halte meteorologi. Di halte tersebut udah ada sekitar 4 orangan udah nunggu bis, tapi bis yg saya naikin malah jalan terus ga berhenti di halte tersebut mas,” ujar salah seorang penumpang Biskita berinisial D, kepada Bogordaily.net, Selasa 20 September 2022
Selain itu, penumpang BisKita TransPakuan berinisial D tersebut mengatakan, ada beberapa kejadian yang tidak mengenakan saat penumpang naik ke dalam moda transportasi yang katanya ramah anak tersebut.
“Main Hp pada saat penumpang sudah naik semua. Tidak berhenti di halte yg padahal ada penumpang 4 orang yg sudah menunggu. Banyak membentak penumpang pada saat ngetab kartu (saat itu mesin tab mati). Hampir mau nabrak motor & mobil. Banyak ngerem mendadak,” jelasnya.
D menambahkan, Biskita yang diduga melakukan pelanggaran tersebut ber nopol F 7627 AC jurusan Ciawi-Bubulak. Serta berhenti jauh di depan halte pada saat penumpang ingin naik.
Menanggapi hal tersebut, Manager Biskita Transpakuan Gery Widiana Lutpi menjelaskan bahwa, semua terkait pelanggaran yang diduga dilakukan oleh oknum sopir BisKita Trans Pakuan semua harus ada buktinya.
“Kalau memang ada bukti-buktinya tetapi yang otentik jam nya jam berapa, dan kalo dia berhenti di halte itu halte mana, kemudian kalo dia lagi maen hp main hp di halte mana dan jam berapa,” ujarnya kepada Bogordaily.net, melalui sambungan telepon, Selasa 20 September 2022.
Ia menambahkan, semua terkait fasilitas yang ada di dalam BisKita Trans Pakuan termasuk kamera CCTV, ada prosedurnya. Dan tidak bisa sembarangan untuk melihatnya, untuk membuktikan suatu perkara.
“Jadi kita memberikan pembinaan itu sesuai fakta apa adanya, untuk cctv di dalam mobil bisa diliat tapi harus izin dulu bptj, kita harus komunikasi dulu dengan teman-teman it, jadi prosedurnya itu di biskita itu banyak,” jelasnya.
“Dan ada pengemudi yang main hp, kemudian ada pengemudi yang tidak berhenti di halte, harusnya si ada laporanya, jadi tanpa harus diadukan juga dari teman-teman it dan dari teman-teman mp itu harusnya ada laporanya ke kita, ke manajemen operator,” sambung Gery.
Gery menghimbau, kepada semua para penumpang BisKita Trans Pakuan untuk menjadi pengawas bagi moda transportasi yang katanya ramah anak tersebut. Terlebih untuk kenyamanan warga Kota Bogor.
“Jadi mohon kalau nanti ada laporan dari penumpang kita juga harus objektif, anggaplah kita semua ini adalah pengawas, jadi pengawas itu bukan hanya sekedar manajemen pengawas aja, tetapi juga dari masyarakat bisa membantu melaksanakan pengawasan,” tambahnya.
Bahkan secara tegas Gery akan melakukan pemecatan kepada para oknum sopir yang diduga banyak melakukan pelanggaran hingga menyebabkan tidak nyamannya para penumpang.
“Setelah itu kalau memang terbukti supirnya melakukan pelanggaran saya sp, kalo udah saya sp 3 saya pecat,” Tutup Gery.
(Muhammad Irfan Ramadan)