Bogordaily.net– Aksi protes atas kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun asal Iran yang meninggal tak lama setelah ditangkap polisi moral di Ibu Kota Teheran semakin memanas. Dilaporkan 17 orang tewas dalam protes yang berlangsung selama enam hari berturut-turut itu.
“Sebanyak 17 orang, termasuk pendemo dan petugas kepolisian, telah kehilangan hidup mereka dalam peristiwa yang berlangsung beberapa hari terakhir,” demikian pernyataan stasiun TV negara dikutip dari AFP.
Dilansir dari CNN Indonesia, sebelumnya dalam sebuah video, seorang perempuan di Kota Kerman, Iran menggunting rambutnya yang terpampang secara publik tanpa tertutup hijab. Aksi ini dilakukan kala ribuan orang memprotes kematian Mahsa Amini pada Selasa, 20 September 2022 malam. Tujuh pendemo dan empat petugas keamanan dikabarkan tewas.
Sebanyak tiga personel paramiliter ditembak atau ditusuk hingga tewas di Kota Tabriz, Provinsi Azerbaijan Timur, Qazvin, Provinsi Qazvin, dan Mashhad, Provinsi Razavi Khorasan.
Selain itu, seorang petugas keamanan terbunuh dalam protes di Shiraz, Provinsi Fars.
Pejabat Iran membantah petugas keamanan negara itu terlibat dalam kematian beberapa pendemo. Tak hanya memakan korban jiwa, pendemo di Teheran dan sejumlah kota di Iran membakar kantor polisi dan beberapa kendaraan.
Diberitakan Reuters, dalam sebuah video, tampak satu kantor polisi di wilayah timur laut negara itu dibakar pendemo.
“Kami akan mati, kami akan mati, tetapi kami akan mendapatkan Iran kembali,” teriak para pemrotes dalam video itu.
Namun, Reuters belum dapat memverifikasi video tersebut. Tak hanya di wilayah timur laut, satu kantor polisi di Teheran turut dibakar.
Aksi protes di Iran terjadi berawal saat seorang perempuan bernama Mahsa Amini meninggal pada pekan lalu. Ia sempat ditangkap polisi moral Iran karena tak menggunakan pakaian yang sesuai. Saat ditahan, Amini jatuh dalam koma dan kemudian meninggal dunia.***
(Riyaldi)
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV