Bogordaily.net – Dikabarkan meninggal dunia hari ini, Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra wafat setelah sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit di Selangor, Malaysia.
Berikut adalah Profil Prof Azyumardi Azra yang dikenal sebagai Ketua Dewan Pers.
Profil Prof Azyumardi Azra
Prof Azyumardi Azra merupakan cendikiawan muslim Indonesia yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pers sejak 19 Mei 2022 lalu menggantikan Ketua sebelumnya Prof Mohammad Nuh.
Prof Azra sapaan akrabnya merupakan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dari tahun 1998 hingga 2006. Dibawah kepemimpinannya kampus yang sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah berhasil diubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2002.
Selain itu, Prof Azra juga mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris, dirinya memperoleh titel Commander of the Order of British Empire pada tahun 2010 lalu. Tidak hanya itu, Prof Azra juga merupakan orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Sir dari Kerajaan Inggris.
Pria kelahiran Lubuk Alung Padang, 4 Maret 1955 mengawali pendidikan tingginya di IAIN Jakarta tahun 1982. Ditahun 1988 ia mendapatkan gelar Master of Art (MA) dari Columbia University berkat bantuan beasiswa Fulbright.
Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada tahun 1989.
Pada tahun 1992, Prof Azra memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Tahun 2004 disertasi Prof Azra yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).
Prof Azra juga pernah menjadi dosen di kampus luar negeri seperti St. Anthony Collage dan juga dosen tamu di Universitas Filipina dan Universitas Malaya.
Prof Azra juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Ketua Dewan Pers
Menjadi Ketua Dewan Pers tentunya bukan tanpa pengalaman, Prof Azra sebelumnya pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat pada tahun 1979 sampai 1985. Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya diluar negeri, Prof Azra yang kembali ke Indonesia tahun 1993 mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.
Puluhan buku dan karya tulis pun telah diterbitkan Profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam mulai dari Jaringan Ulama yang terbit tahun 1994 hingga Indonesia Bertahan (DARI MENDIRIKAN NEGARA HINGGA MERAYAKAN DEMOKRASI) tahun 2020.
Karena aktifnya menulis, Prof Azyumardi Azra mendapatkan penghargaan dari Penerbit Mizan Bandung sebagai Penulis Paling Produktif tahun 2002.***
Sumber : Times Indonesia