Bogordaily.net– Pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo mendapat protes. Ribuan orang menggelar aksi demonstrasi memprotes pemakaman yang dinilai pemborosan di tengah krisis dunia yang juga dialami Jepang.
Dilansir CNN Indonesia dari laporan CNN, aksi demo dilakukan dekat tempat pemakaman. Mereka melambaikan spanduk yang mendesak penghentian prosesi. Sempat terjadi bentrokan antara pendemo dengan polisi.
Sementar aitu pemakaman kenegaraan ini sudah lama mendapat pertentangan lantaran acara itu dinilai menghambur-hamburkan anggaran negara dan tak sensitif kesulitan rakyat di tengah krisis.
Jepang menggelar pemakaman eks Perdana Menteri Shinzo Abe di Nippon Budokan, Tokyo.
Abe sebelumnya sudah dimakamkan secara pribadi, sehingga dalam acara ini istri eks PM tersebut, Akie, hanya membawa abu.
Upacara pemakaman kenegaraan berlangsung pada pukul 14.00 waktu setempat. Saat membawa abu itu, alunan musik dan dentuman penghormatan menggema. Ada 19 tembakan penghormatan meluncur mengiringi pemakaman kenegaraan Abe.
Di dalam Budokan tergantung foto besar Abe terbungkus pita hitam di atas deretan bunga hijau, putih, dan kuning.
“Saya merasakan kesedihan yang memilukan,” ujar Perdana Menteri Jepang saat ini, Fumio Kishida dikutip AFP.
Sebelumnya diberitakan Abe meninggal awal Juli lalu setelah seorang bernama Tetsuya Yamagami menembaknya saat berpidato di dekat Stasiun Nara. Tetsuya menyerang Abe karena menganggap mantan PM itu berhubungan dengan Gereja Unifikasi, organisasi yang membuat ibunya bangkrut.
Sementara itu Jepang diperkirakan akan menghabiskan anggaran dengan jumlah fantastis yakni 1,7 miliar yen atau sekitar Rp178 miliar untuk pemakaman eks Perdana Menteri Shinzo Abe.
Acara ini sempat mendapat banyak pertentangan dari warga karena dianggap menghamburkan uang negara.
Kepala sekretaris kabinet Jepang Hirokazu Matsuno membeberkan rincian penggunaan dana sebanyak itu. Ia mengatakan sebanyak 800 juta yen untuk keamanan, 600 juta yen untuk menjamu tamu, dan 250 juta yen untuk upacara.***