Bogordaily.net– Pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor mengakibatkan bangunan rusak hingga warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Menyikapi soal pergeseran tanah di Kabupaten Bogor, anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Hj. Asyanti Rozana Thalib menyarakan agar anggaran terkait bencana ditambah.
“Saya menyarakan perihal bencana alam seperti ini, anggarannya ditambah sehingga kita sudah siap dengan apapun yang akan terjadi. Kita juga sudah ready stock jika ada bencana di Kabupaten Bogor yang rawan, karena kita tahu selama ini BPBD pun anggarannya sangat kecil,” ujar Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDIP Hj. Asyanti Rozana Thalib kepada Bogordaily.net.
Asyanti yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jabar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor itu juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kabupaten Bogor selalu siap siaga jika terjadi bencana alam serupa.
“Kabupaten Bogor ini memang tanahnya tidak padat, oleh karena itu sering terjadi longsor dan tanah bergeser,” kata politisi PDIP.
Asyanti juga menyarankan untuk menanggulangi bencana alam seperti longsor atau pergeseran tanah sebaiknya dibuat turap.
“Untuk membuat turap biayanya kan tidak murah. Kabupaten Bogor harus mengetahui daerah mana yang rawan bencana. Hal tersebut harus bekerja sama dengan pemerintah setempat yang mengetahui situasi di lapangan,” jelas Asyanti.
Sebelumnya diberitakan tanah bergerak atau pergeseran tanah membuat jalan di wilayah Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor terbelah. Hal tersebut diduga akibat dari hujan deras disertai angin kencang yang terjadi belakangan ini di area Bogor Raya.
Pergeseran tanah membentang di Kampung Curug RW 009 dan RW 015, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. Retakan juga mengakibatkan rumah warga ambruk serta akses jalan yang sulit menyebabkan warga terisolir. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tetapi dari total keseluruhan 177 KK (Kepala Keluarga), terdapat 75 orang terdampak dari 20 KK.(Mutia Dheza Cantika)