Friday, 26 April 2024
HomeNasionalPermintaan Maaf Ponpes Gontor Ponorogo, Santrinya Meninggal Dianiaya di Dalam Pondok

Permintaan Maaf Ponpes Gontor Ponorogo, Santrinya Meninggal Dianiaya di Dalam Pondok

Bogordaily.net – Geger seorang bernama Albar Mahdi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur meninggal karena dianiaya di dalam pondok akhirnya dibenarkan.

Tak mau kasusnya berlarut-larut, paling populer di tanah jawa ini menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tragis tersebut.

Pondok Gontor pun menyampaikan pernyataan resmi permintaan maaf terkait kematian seorang bernama Albar Mahdi, pengurus merilis video permintaan maaf.

Pernyataan ini disampaikan lewat akun resmi pondok pesantren di Instagram @pondok.modern.gontor. Pernyataan resmi tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pondok, Noor Syahid dan sudah disukai lebih dari 3 ribu kali.

Dalam keterangannya, Pondok Gontor mengakui telah terjadi tindak penganiayaan yang menyebabkan seorang bernama Albar Mahdi asal Lampung meninggal dunia.

Selain itu, pengelola pondok juga menyampaikan permintaan maaf dan berbelasungkawa kepada keluarga atau orangtua almarhum tersebut.

Sebelumnya, permintaan maaf ini disampaikan lewat surat pernyataan resmi pondok pesantren yang beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp dengan judul: “Permohonan Maaf dan Belasungkawa Atas Wafatnya Ananda AM dari Palembang”.

“Berdasar temuan tim pengasuh , kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut,” demikian bunyi surat tersebut.

Para santri yang terlibat penganiayaan itu juga telah dikeluarkan atau dikembalikan kepada orangtua masing-masing secara permanen. Gontor juga menegaskan tidak menolerir segala tindak kekerasan di dalam lingkungan pondok pesantren.

Selain itu, Gontor juga siap mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa meninggalnya santri Albar Mahdi.

7 Orang Diperiksa Polisi Terkait Kematian Albar Mahdi

Sebanyak 7 orang sudah diperiksa oleh Kepolisian Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) terkait dengan kematian seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor bernama Albar Mahdi.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin 5 September 2022, mengatakan sudah menerima laporan dari keluarga santri Albar Mahdi. Polisi juga terus menyelidiki kasus tersebut.

“Kita sudah menerima laporan dari keluarga korban dan pihak ,” kata AKBP Catur Cahyono Wibowo, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin 5 September 2022.

Setelah kasus dugaan penganiayaan atau kekerasan yang menyebabkan kematian itu menyeruak ke media sosial (medsos), petugas kepolisian langsung bergerak cepat.

Satreskrim Polres Ponorogo memeriksa secara maraton sebanyak 7 saksi. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 2 santri, 2 dokter, 2 dokter dan 1 staf pengajar.

“Kita dalami lagi, minta waktunya dulu, karena ini masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, advokat senior Hotman Paris Hutapea membuat postingan cukup mengejutkan di Instagram. Pada Minggu 4 September 2022, Hotman menyentil sebuah kasus di Ponorogo, yaitu kematian seorang santri.

Dalam postingan tersebut, terlihat seorang ibu di Kota Palembang yang menangis di depan Hotman. Ibu itu mengadukan kasus kematian anaknya, salah satu santri di Ponorogo, yang diduga mengandung kejanggalan dalam proses penanganannya.

Anak pertama ibu itu diduga meninggal karena tindakan penganiayaan atau kekerasan. Jenazah anak yang berumur 17 tahun pada bulan Desember nanti itu meninggal di pondok pada tanggal 22 Agustus 2022.

Selang sehari, tepatnya tanggal 23 Agustus, jenazah anak tiba di rumah duka di Palembang. Melihat kondisi jenazah dengan kain kafan masih berdarah, sang ibu menduga kematian anaknya tidak wajar.

Polres Ponorogo segera merespon postingan Hotman di Instagram tersebut. Polisi menyatakan kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.

“Sudah kita tindaklanjuti terkait dengan curhatan seorang ibu di acaranya Hotman Paris yang diunggah di instagramnya,” kata Kapolres Ponorogo.

Catur mengungkapkan, pihaknya tadi malam langsung menindaklanjuti dengan menemui pengelola pondok pesantren. Pihak pun cukup kooperatif.

Dia mengatakan kejadian kematian santri ini dari awal memang tidak ada pelaporan ke Polres Ponorogo maupun ke Polsek Mlarak. “Jadi saya sampaikan kejadian itu belum ada pelaporannya,” katanya.

Dari hasil pertemuan yang dilakukan semalam, pihak kooperatif tentang kejadian tersebut. Saat ini, menurut Catur pihaknya masih melakukan penyelidikan dan berjanji setiap progres akan segera disampaikan.

“Progres akan kita sampaikan lebih lanjut,” katanya menambahkan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here