Bogordaily.net– Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor menggelar monitoring sosialisasi Stopan Jabar atau Stop Perkawinan Anak di Jawa Barat dan HIV/AIDS, Selasa, 6 September 2022.
Dalam monitoring tersebut, Babinsa Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Serda Didik Wahyudi mengatakan bahayanya perkawinan anak akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan seperti anak yang dilahirkan akan terkena hambatan pertumbuhan atau stanting.
“Bahaya perkawinan anak ini banyak sekali dampaknya terutama jika nanti akan melahirkan anak yang terkena hambatan pertumbuhan, efeknya ini berkepanjangan,” ujar Babinsa Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Serda Didik Wahyudi dalam keterangan yang diterima Bogordaily.net.
Serda Didik Wahyudi menjelaskan faktor penyebab perkawinan anak ini adanya pengaruh lingkungan, pola asuh keluarga, faktor ekonomi atau kemauan anaknya sendiri
“Faktor yang menyebabkan perkawinan anak ini yakni dari pengaruh lingkungan seperti desakan dari masyarakat, pola asuh keluarga juga bisa jadi faktor penyebab perkawinan anak, terus ditambah lagi faktor ekonomi yang mengharuskan si anak tersebut menikah dini atau sekarang malah banyak anak yang ingin menikah atas kemaunnya sendiri,” paparnya.
Pihaknya menambahkan bahwasa monitoring pernikahan dini ini sebagai upaya mengurangi angka pernikahan dini dan mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penyebab perkawinan pada anak. Resiko-resiko tersebut harus diantisipasi dengan meberikan eduasi yang baik kepada masyarakat.
“Monitoring ini dilakukan untuk mengurangi angka pernikahan dini dan mengedukasi masyarakat mengenai penyebab dan pencegahan perkawinan anak,” ujarnya.
Sementara itu kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu Sedap Malam RT 001/RW01 Kelurahan Lawanggintung berjalan dengan lancar.(Mutia Dheza Cantika)
Sumber: Hans 74 Pendim 0606/Kota Bogor