Saturday, 20 April 2024
HomePolitikPKB Diprediksi Cabut dari Koalisi Gerindra Jika PDIP Gabung, Beneran?

PKB Diprediksi Cabut dari Koalisi Gerindra Jika PDIP Gabung, Beneran?

Bogordaily.net–  Gerindra dan terlah berkoalisi. Namun koalisi itu diperkirakan tidak akan bertahan lama, jika PDIP tiba-tiba gabung koalisi Gerindra dan .

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Ujang Komarudin. Ia menilai kehadiran PDIP yang merupakan partai penguasa disebut tidak akan disambut baik .

Ujang memandang koalisi Gerindra dan tercipta bukan tanpa kesengajaan. Menurutnya koalisi itu merupakan perahu untuk mengantarkan masing-masing ketua umum menjadi kandidat di Pilpres 2024.

Gerindra yang memiliki suara lebih banyak dibanding , tentu akan memasang Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara Ketum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden. Konfigurasi itu diprediksi tidak akan berjalan, kalau PDIP yang mengantongi suara terbanyak sebagai partai pemenang Pemilu di 2019 ikut bergabung.

“Jadi kalau di tengah jalan lalu PDIP masuk berkoalisi, bergabung maka suka tidak suka, senang tidak senang akan memperumit situasi, akan bercerai berai itu. Dan pasti akan keluar, pasti tidak mau,” kata Ujang dikutip dari Suara.com, Jumat, 2 September 2022.

Ujang menjelaskan sejumlah faktor yang bisa menjadi dasar memilih hengkang dari koalisi, jika PDIP bergabung. Satu di antaranya ialah posisi cawapres Cak Imin yang bisa terancam digantikan dengan kader dari PDIP.

Meski belum resmi mengusung siapa kadernya, PDIP kekinian cenderung mendorong Puan untuk dapat ikut di kontestasi Pilpres 2024. Dengan kehadiran PDIP di koalisi Gerinda-, pamor Cak Imin disebut Ujang bisa kalah dengan Puan.

Faktor kedua, kata Ujang ialah suara PDIP yang lebih besar ketimbang , bahkan Gerindra itu sendiri.

“Jadi juga akan merugikan PKB yang dianggap suaranya lebih kecil dibandingkan PDIP kan begitu. Bargaining-nya lebih kecil dibandingkan PDIP. Oleh karena itu ya Cak Imin mengatakan akan rumit akan complicated lah ya akan sulit akan sudah dan membuat koalisi itu tidak jadi,” kata Ujang.

Sementara itu, menanggapi prediksi PKB akan bubar dari koalisi bila PDIP ikut bergabung, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid hal tersebut belum bisa diprediksi.

Namun, lanjut dia, PKB tetap memegang erat kesepakatan yang telah disampaikan langsung oleh Gerindra serta Prabowo. Karena itu PKB meyakini sejauh ini koalisi dengan Gerindra tetap solid.

“Masih solid. Saya yakin nggak akan terganggu dengan kehadiran partai koalisi yang akhir,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengakui hitung-hitungan menyoal urusan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra-PKB akan makin rumit, jika PDI Perjuangan turut gabung koalisi.

Baik Gerindra atau PDIP merupakan dua partai papan atas. Di mana Huda sebelumnya berharap papan partai atas dapat menginisiasi pembentukan koalisi baru.

“Kemungkinan konfigurasinya agak rumit ya. Mau gak, misalnya secara suara Gerindra kan di bawah PDIP, kira kira kan begitu. Itu agak rumit tuh konfigurasinya. Kedua belah pihak,” kata Huda.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here