Friday, 19 April 2024
HomeEkonomiSerba Naik! Tarif Bus AKAP Melonjak Hingga 35 Persen

Serba Naik! Tarif Bus AKAP Melonjak Hingga 35 Persen

Bogordaily.net–  Tarif transportasi serba naik. Tak hanya angkot, ojol, kini juga naik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) remsi menaikkan tarif dasar pada transportasi bus antar kota antar provinsi atau AKAP kelas ekonomi. Tarif dasar ini terbagi atas tarif batas atas dan bawah.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kenaikan tarif mempertimbangkan beberapa hal, mulai dari biaya awak bus hingga kenaikan bersubsidi.

“Untuk biaya AKAP ekonomi antar provinsi mulai 2016 sampai 2020 belum pernah ada kenaikan tarif. Namun penyesuaian maka perlu ada penyesuaian tarif,” ujarnya dalam konferensi pers virtual dilansir Suara.com, Rabu, 7 September 2022.

Kenaikan tarif dasar rata-rata bus kelas ekonomi pada tahun 2022 ini kata Eko ditetapkan sebesar Rp159/km. Tarif itu naik dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp119/km.

Sedangkan, berdasarkan wilayah, tarif batas atas untuk Sumatera Jawa, Bali Nusa Tenggara, tarif batas atas menjadi Rp207 per penumpang per km.

 

“Untuk tarif batas bawah menjadi Rp128 per penumpang per km ini naik dari 2016 yang hanya sebelumnya Rp95 per penumpang per km,” ucap dia.

Sementara, untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur, tarif batas atas menjadi Rp227 per penumpang per kilometer.

“Lalu untuk tarif batas bawah menjadi Rp142 per penumpang per km, naik apabila dibandingkan 2016 Rp106 rupiah per penumpang per km,” pungkas Hendro.

Terpisah, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (Ipomi) Kurnia Lesani Adnan mengakui para pelaku usaha sudah menaikkan tarif ke penumpang.

Menurut dia, hampir semua pelaku usaha telah menaikkan tarif hingga 35% dari harga sebelum kenaikan bersubsidi.

“Rata-rata sudah naikkan tarif mulai dari 25-35%,” ujar Sani.

Menurutnya, BBM itu salah satu komponen terbesar dari biaya operasional bus. Dia

Hal ini, kata Sani, imbas dari inflasi dan kenaikan PPN yang membuat harga suku cadang ikut melonjak.

“Ini setelah BBM naik pasti akan terjadi kenaikan harga lagi terhadap barang/komponen penunjang operasional kami kedepannya nanti,” imbuhnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here