Bogordaily.net – Memasuki bulan Oktober biasanya cuaca lebih dingin. Waktu-waktu inilah ketika malam sangat diperlukan mengkonsumsi makanan manis dan berkuah hangat, yang cocok dikonsumsi ketika malam hari yaitu Petulo.
Jajanan tradisional Petulo ini biasanya disajikan dengan surabi makanan khas Solo, dengan tekstur seperti mie bertumpuk-tumpuk yang tak berbentuk dengan ciri khas warna warni yang mencolok mata.
Lalu, ditambah dengan ketan putih, dan disiram dengan kuah santan yang diberi gula merah cair. Aroma sedap santan kelapa yang gurih dan manis membuat semua orang bakal ketagihan terus untuk mencicipi Petulo khas Malang ini.
Bahan dasar pembuatan petulo ini hampir 90 persen terbuat dari tepung beras, pun surabi hanya bentuk dan teksturnya saja yang berbeda. Proses pembuatannya pun juga berbeda,
Petulo dimasak dengan mengkukus dan surabi dimasak dengan dipanggang diatas anglo. Aroma wangi khas daun pandan mampu menghentikan langkah para pejalanan kaki. Hingga akhirnya banyak yang mulai melipir dan ingin mencicipinya.
Pecinta kuliner jajanan tadisional mengatakan bahwa makanan berkuah ini memang lezat. Paling enak disantap ketika hangat, karena dapat membuat badan ikut hangat.
Selain harga yang murah, namun sangat mengenyangkan dan rasanya juga tidak abal-abal. Sepatutnya makanan tradisional ini tetap diperkenalkan di era modern ini agar tidak semakin tergerus dari perubahan zaman.***
Sumber : TravellingYuk