Bogordaily.net– Ngiler saat tidur merupakan hal yang umum terjadi. Terlebih jika tidur dalam posisi tengkurap atau menyamping. Kondisi ini terjadi karena refleks gerakan menelan tidak bekerja saat tidur. Air liur akan menumpuk di mulut karena tidak ditelan dan akhirnya keluar melalui sisi mulut. Namun, Anda harus waspada jika air liur yang keluar lebih banyak dari biasanya. Ini karena ada beberapa penyebab yang terkait dengan gangguan kesehatan seperti bibir pecah-pecah, bau mulut, bahkan dehidrasi. Pastikan Anda mengetahui apa penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat.
Dilansir dari laman Aladokter berikut beberapa penyebab yang membuat tidur ngiler:
Tidur dalam posisi miring atau tengkurap
Saat tidur dalam posisi telentang atau tengkurap, air liur akan bergerak mengikuti gravitasi, yaitu ke arah bantal. Posisi tidur inilah yang kemudian menyebabkan ngiler. Untuk meminimalkan ngiler saat tidur, cobalah untuk tidur telentang. Selain itu, Anda juga bisa mencoba menggunakan plester khusus mulut selama tidur untuk memastikan mulut tetap tertutup dan pernapasan dilakukan melalui hidung.
Penyakit asam lambung (GERD)
Penderita GERD sering kali mengalami disfagia atau kesulitan menelan karena lapisan kerongkongan mengalami iritasi sehingga terjadi peningkatan produksi air liur pada kelenjar ludah yang kemudian menyebabkan ngiler, terutama saat tidur. Jika penyebab tidur ngiler Anda adalah penyakit GERD, Anda dapat mencegah asam lambung naik dengan tidak langsung tidur setelah makan atau meninggikan posisi kepala dan dada saat tidur.
Apnea tidur obstruktif
Apnea tidur obstruktif merupakan gangguan tidur yang bisa menyebabkan pernapasan Anda terhenti sementara selama beberapa kali saat tidur. Kondisi ini membuat Anda sering bernapas melalui mulut, sehingga memicu ngiler saat tidur. Selain bernapas melalui mulut, gejala apnea tidur lainnya adalah mendengkur, tersedak saat tidur, terbangun di malam hari, sakit kepala saat bangun tidur, serta sering mengantuk dan sulit untuk berkonsentrasi akibat kualitas tidur yang kurang optimal.
Infeksi dan alergi
Bernapas melalui mulut juga kerap terjadi jika Anda mengalami pilek, radang tenggorokan, sinusitis, atau alergi akibat peradangan pada sinus dan tersumbatnya jalan napas. Kondisi inilah yang kemudian memicu peningkatan produksi air liur dan menjadi penyebab tidur ngiler.
Efek samping obat
Beberapa jenis obat diketahui dapat menyebabkan produksi air liur berlebih. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat antipsikotik, obat untuk mengobati penyakit alzheimer, dan beberapa jenis antibiotik.
Bruxism
Bruxism merupakan kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur. Kebiasaan ini bisa terjadi bersamaan dengan ngiler. Jika Anda menderita bruxism, Anda biasanya akan bernafas melalui mulut. Hal ini membuat mulut terbuka dan memungkinkan air liur keluar saat tidur. Bruxism dapat menjadi gejala gangguan kesehatan, seperti dehidrasi, stres, atau penyakit asam lambung.
Selain beberapa kondisi di atas, penyebab tidur ngiler lainnya adalah gangguan pada sistem saraf yang merangsang kelenjar ludah, seperti pada penderita penyakit parkinson, cerebral palsy, stroke, atau bell’s palsy.***
(Riyaldi)