Friday, 22 November 2024
HomeBeritaTakut Direkrut Jadi Pasukan Perang, Warga Rusia Kabur Massal

Takut Direkrut Jadi Pasukan Perang, Warga Rusia Kabur Massal

Bogordaily.net – Khawatir direkrut untuk berperang di Ukraina, ribuan pria di Rusia berusaha kabur ke negara lain setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk militer. Banyak warga Rusia yang takut jika nantinya menjalani wajib militer, lalu sesudahnya akan dikirim ke Ukraina untuk berperang.

Maka dari itu, warga Rusia lebih memilih meninggalkan negaranya dan mengunjungi negara lain. Rata-rata warga yang hendak kabur dari Rusia itu banyaknya terdiri dari kalangan pria.

Hal itu terlihat dari antrean kendaraan membentang sepanjang lebih dari 29 kilometer di perbatasan Georgia. Bahkan warga harus mengantre hingga 26 jam untuk meninggalkan Rusia.

Georgia merupakan negara yang masih membuka perbatasannya untuk Rusia, dan menjadi salah satu negara terakhir yang tersisa yang tidak memerlukan visa untuk Rusia.

Selain Georgia, Finlandia menjadi negara Uni Eropa yang masih mengizinkan masuk warga Rusia dengan visa turis.

Menurut Wali Kota Karelia Selatan yang berbatasan dengan Rusia, Satu Sikanen, jumlah perjalanan ke Finlandia telah berlipat ganda sejak pekan lalu.

Sikanen menuturkan, pihak perwenang Finlandia berencana untuk memperkenalkan pembatasan visa untuk warga Rusia yang berebut pergi.

Empat dari lima negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia, yaitu Polandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania telah menutup perbatasan mereka dengan Rusia baru-baru ini.

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis bersumpah, negaranya akan menolak untuk menampung orang-orang Rusia yang mencoba masuk untuk menghindari wajib militer.

“Lithuania tidak akan memberikan suaka kepada mereka yang hanya lari dari tanggung jawab. (Warga) Rusia harus tinggal dan berjuang. Melawan Putin. Suaka untuk 25 juta wajib militer bukanlah pilihan. Rusia harus membebaskan Rusia,” ujarnya.

Tetapi Presiden Dewan Eropa Charles Michel telah meminta negara-negara Eropa untuk membuka diri pada mereka yang diinstrumentasi oleh Kremlin, termasuk memberi perlindungan pada mereka yang melarikan diri dari wajib militer.

Pekan lalu, Putin mengumumkan mobilisasi parsial 300 ribu tentara cadangan dari seluruh Rusia. Saat ini juga muncul laporan Rusia merekrut pria tanpa latar belakang militer.

Setelah pengumuman mobilisasi, harga penerbangan dari Moskow melonjak, dengan sebagian besar tiket pesawat terjual habis sepenuhnya untuk beberapa hari mendatang.***

(Riyaldi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here