Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaUsai Taiwan dan Hong Kong, China Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet

Usai Taiwan dan Hong Kong, China Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet

Bogordaily.net – Pertama kalinya, otoritas kesehatan Kota Chongqing di China Barat Daya menemukan satu kasus monyet pada Jumat, 16 September 2022.

Hal ini menyusul laporan kasus yang sama di wilayah Taiwan dan Hong Kong.

Pejabat kesehatan dalam keterangannya mengatakan, bahwa pasien tersebut baru datang dari luar negeri dan ia diketahui terinfeksi monyet pada saat melakukan karantina Covid-19.

“Pasien menunjukkan gejala seperti ruam dan didiagnosis menderita cacar monyet oleh para ahli nasional,” lapor Xinhua, dikutip dari RMOL, Minggu 18 September 2022.

Saat ini pasien tersebut dilaporkan sudah menerima perawatan di rumah sakit yang ditunjuk dan dalam kondisi stabil. Kontak dekat pasien semuanya telah dikarantina.

Berita itu muncul sekitar satu minggu setelah Hong Kong melaporkan kasus cacar monyet pertama yang terdeteksi di kota itu.

Pasien tersebut juga merupakan pendatang internasional yang menunjukkan gejala selama karantina. Sebelum itu, dilaporkan di Taiwan pada bulan Juni.

adalah virus yang dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli.

Virus yang menyebabkan ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi, tetesan, atau benda yang terkontaminasi virus. Itu juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta.

Laporan WHO yang dirilis 7 September menyebutkan bahwa sejak awal Januari hingga September 2022, sudah ada 52.996 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium dan 18 kematian telah dilaporkan ke WHO dari 102 negara dan wilayah.

Sejak awal Mei tahun ini, kasus cacar monyet telah dilaporkan dari negara-negara di mana ini tidak endemik, dan terus dilaporkan di beberapa negara endemik.

Ini adalah pertama kalinya banyak kasus dan klaster cacar monyet dilaporkan secara bersamaan di negara-negara non-endemik dan endemik di wilayah geografis yang sangat berbeda, menurut WHO.

Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan China, telah memperingatkan bahwa penularan ini hanya masalah waktu sebelum cacar monyet ditemukan di Hong Kong, Makau, dan daratan.

Gao Fu, mantan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan China menyarankan agar pihak berwenang harus menjaga kewaspadaan tinggi, melakukan pengawasan ketat, dan mengeluarkan tanda peringatan tepat waktu untuk membantu para peneliti mengembangkan tindakan pencegahan terhadap cacar monyet.

Kepala Rumah Sakit Rakyat Ketiga di Shenzhen, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa laporan kasus cacar monyet yang diimpor di China tidak mengejutkan, tetapi secara keseluruhan itu hanya menimbulkan sedikit ancaman bagi komunitas di negara itu.

“Wabah regional dapat dihindari selama infeksi cluster di antara kelompok berisiko tinggi dicegah melalui langkah-langkah pengendalian epidemi yang efektif dan deteksi tepat waktu,” kata Lu.

Lu juga menyarankan pemeriksaan karantina bea cukai yang ketat untuk mencegah kasus impor.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here