Monday, 25 November 2024
HomeNasionalWaduh! 60 Juta Data Base PeduliLindungi Lenyap

Waduh! 60 Juta Data Base PeduliLindungi Lenyap

Bogordaily.net – Menteri BUMN Erick Thohir bikin heboh. Dia mengaku sedang pusing karena jutaan data base dalam aplikasi PeduliLindungi mendadak lenyap.

Dalam Aplikasi tersebut sudah memiliki 60 juta data base pengguna. Padahal, PeduliLindungi menjadi medium untuk transformasi ketersediaan data base penduduk di Indonesia. Data ini dibutuhkan untuk membentuk single data yang bisa digunakan untuk memperkuat ekosistem perekonomian domestik, termasuk ketepatan program pemerintah di dalamnya.

“Covid mulai hilang, data juga ilang lagi,” ujar Erick di sela kegiatan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022, Rabu 7 September 2022.

“Data base program kita sudah terlalu banyak. Akan tetapi, kita nggak punya single data,” terang Erick.

“Ketika program pemerintah berjalan, ini harus tepat sasaran, keberpihakan UMKM. UMKM yang mana? Contoh kemarin kita merger BRI. Ini bukan untuk memonopoli UMKM, tapi supaya para ibu-ibu di pelosok desa sana naik kelas,” sambung Erick.

Sebelumnya, data serupa juga bermasalah. Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengendus adanya dugaan pelanggaran pidana dari kebocoran data SIM Card sebanyak 1,3 miliar.

Kementerian ini pun telah menggandeng Direktorat Pidana Siber Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kebocoran data ini.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) para pengendali data itu, yakni operator seluler harus menjaga kerahasiaan data penggunanya.

“Sesuai Undang-undang ITE, itu setiap pengendali data wajib menjaga keamanan dan juga kerahasiaannya. Memang itu mereka harus mempunyai suatu sistem yang comply dan tanggung jawab,” kata dia saat konferensi pers di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Tapi, dia menjelaskan, dari hasil pertemuan antara Kominfo dengan operator seluler seperti Telkomsel, XL, Indosat, smartfren, dan 3, belum bisa diidentifikasi pemilik data yang bocor tersebut. Kata Semuel, pihak operator masih dibantu oleh BSSN dan Direktora Jenderal Dukcapil untuk mencocokkan data yang mereka miliki dengan data SIM Card yang bocor itu.

“Jadi ini apakah kebocorannya diantara komunikasinya atau bagaimana, ini yang kita perlu perdalam. Nanti kami berikan waktu daripada mereka untuk melakukan pendalaman,” kata Semuel.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here