Bogordaily.net– Hanya menjabat selama 45 hari, Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss, mundur pada Kamis, 20 Oktober 2022. Ia pun menjadi PM dengan jabatan paling kilat dalam sejarah.
Dilansir CNN Indonesia, salah satu alasan Truss mundur karena banyak pihak yang menuntutnya lengser, termasuk orang dalam kabinetnya sendiri.
“Saya tidak bisa meneruskan mandat yang membuat saya dipilih oleh Partai Konservatif,” kata Truss saat mengumumkan pengunduran dirinya.
Ia juga menyatakan bahwa ia akan tetap memimpin Inggris hingga penggantinya terpilih. Inggris bakal menggelar pemilihan PM baru pekan depan.
Keputusannya mundur dilakukan Truss di tengah desakan publik karena berbagai krisis yang masih terus mencekik Inggris setelah ia berkuasa.
Truss pun sempat meminta maaf atas kesalahan kebijakannya yang menyebabkan banyak investor kabur sehingga krisis ekonomi kian buruk di tengah ancaman resesi.
Pada 23 September lalu, misalnya, Truss mengumumkan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama beberapa tahun terakhir.
Strategi itu mencakup pemangkasan tarif pajak hingga 45 persen dan meningkatkan pinjaman pemerintah.
Bank Sentral Inggris sampai-sampai harus melakukan intervensi untuk mencegah dana pensiun terseret dalam kekacauan tersebut.
Tak hanya itu, seorang anggota parlemen Partai Konservatif mengungkapkan kebijakan politik Truss menyebabkan banyak kerusakan.
Beberapa waktu lalu di tengah situasi yang kian sulit, Truss memecat salah satu sekutu utamanya Kuasi Kwarteng dari jabatan Menteri Keuangan pada 14 Oktober.
Meski Menkeu baru, Jeremy Hunt, telah membatalkan seluruh kebijakan baru pendahulunya dan mengembalikan seperti semula, oposisi Partai Konservatif tetap menilai pemerintah tidak becus mengurus krisis. Desakan mundur terhadap Truss pun muncul dan terus menguat. Tak hanya itu Suella Braverman juga memutuskan mundur sebagai Menteri Dalam Negeri. ***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV