Bogordaily.net– Puan Maharani digadang-gadang maju sebagai calon presiden (capres) 2024 mendatang. Ia bahkan gencar melakukan safari politik. Meski demikian, PDI Perjuangan hingga kini belum menentukan siapa calon yang akan diusungnya di pemilihan presiden 2024.
Belum lama ini Puan menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Sabtu 8 Oktober 2022 lalu.
Meski dilabeli sebagai silaturahmi politik biasa, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menduga PDIP bisa membantuk koalisi dengan Partai Golkar.
Bahkan tak hanya dengan Golkar, pertemuan Puan dan Airlangga bisa menjadi sinyal bergabungnya PDIP dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
KIB merupakan koalisi dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Kondisi itu memungkinkan lantaran PDIP, Partai Golkar, PAN, dan PPP memiliki pengalaman bersama sebagai pendukung pemerintahan Joko Widodo,” terang Nyarwi, dikutip Suara.com dari WartaEkonomi.co.id, Rabu, 12 Oktober 2022.
Meski tidak berkoalisi dengan KIB secara keseluruhan, bergabungnya PDIP dan Golkar juga sangat berpotensi untuk mencalonkan pasangan di Pemilihan Presiden 2024.
“Sebab PDIP dan Golkar merupakan partai yang sama-sama dikenal sebagai nasionalis,” tambah Nyarwi.
Kedua partai itu juga kata dia, dikenal memiliki semangat yang sama. Misalnya kerap menyampaikan narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong, memperkokoh ikatan kebangsaan, hingga melanjutkan agenda pembangunan.
Sebelumnya Puan Maharani dan Airlangga Hartarto menggelar pertemuan berbalut agenda jalan santai di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 Oktober 2022 pagi.
Pertemuan itu sarat makna politik. Banyak pula kode-kode yang tersebar di sepanjang durasi agenda, salah satunya berupa celetukan Puan kala berjalan bersama Airlangga.
Puan rupanya memilih kawasan Monas karena bisa menyaksikan Istana Negara dengan jelas
“Dari sini, Istana (presiden) kelihatan ya,” kata Puan, dikutip Suara.com dari rilis pers.
Celetukan ini seolah menjadi sinyal kuat PDIP dan Golkar akan membentuk koalisi. Sebab keduanya masuk daftar bursa calon presiden 2024, meski elektabilitasnya juga sama-sama kurang baik.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV