Bogordaily.net – Memasuki hari kedua Operasi Zebra Lodaya 2022, Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria mengatakan tidak ada pelanggar yang dikenakan sanksi tilang, melainkan hanya teguran terhadap 150 pelanggar.
“Sesuai arahan pimpinan dalam operasi Zebra Lodaya kali ini kami mengedepankan tindakan preventif atau pencegahan, jadi tidak ada pelanggar yang ditindak prentif atau tilang, sehingga dua hari ini zero pelanggaran,” ucapnya kepada Bogordaily.net, Rabu, 5 Oktober 2022.
Menurut Galih, tindakan sanksi tilang hanya bisa dilakukan dua cara yakni e-statis dan e-mobile atau tilang elektronik (e-tilang).
Namun, lanjut Galih, lantaran di Jawa Barat belum ada polres dan polresta yang mempunyai perlengkapan ETLE, pihaknya akan melakukan tindakan sanksi tilang secara mobile.
“Nanti kita mobile di titik-titik yang sering dilakukan pelanggaran. Itu pun sanksi tilang jika memang benar-benar pelanggar ini melakukan pelanggaran yang cukup berat atau menimbulkan potensi kecelakaan,” katanya.
Seperti diketahui, Polresta Bogor Kota menggelar Operasi Zebra Lodaya 2022 mulai Senin 3 Oktober sampai 16 Oktober 2022 dengan melibatkan sebanyak 200 personil.
Dalam kegiatan operasi Zebra Lodaya 2022 ini ada tujuh pelanggar lalulintas yang menjadi sasaran.
“Ketujuh sasaran pelanggar itu diantaranya, melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan ponsel saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI, melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah umur dan tidak memiliki SIM dan sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang,” kata Waka Polresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan, Senin 3 Oktober 2022.
Dalam operasi Zebra Lodaya 2022 kali ini, pihaknya mengedepankan tindakan preventif secara humanis dan tidak dilakukan tindakan hukum kalau tidak secara terpaksa, namun didukung gakkum secara elektronik (E-Tilang).
“Hal itu dilakukan agar tercipta penurunan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas serta meningkatnya disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalulintas guna terciptanya kamseltibcarlantas,” ucapnya.
Adapun target yang akan dicapai, kata Ferdy, terciptanya kamseltiblantas yang aman dan nyaman, meningkatkan disiplin dan kepatuhan masyarakat dalam berlalulintas, berkurangnya jumlah laka lantas dan pelanggaran lalulintas serta menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan.
Ia menjelaskan, operasi Zebra Lodaya 2022 adalah jenis operasi harkamtibmas bidang lantas yang mengedepankan giat edukatif dan persuasif serta humanis didukung gakkum secara elektronik atau teguran simpatik.
Dalam meningkatkan simpati masyarakat terhadap Polri khususnya polantas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi covid-19 serta tidak diperkenankan penegakkan hukum secara stationer atau hunting sistem.*
(Ibnu Galansa)