Bogordaily.net – Iwan Budianto ternyata adalah Bos Arema FC sesungguhnya. Dia adalah pemilik saham mayoritas di klub bola yang kini sedang dirundung masalah karena Tragedi Kanjuruhan.
Klub ini dikuasai tiga entitas dan kepemilikan saham paling besar adalah Iwan Budianto. Ketiga entitas itu adalah Iwan Budianto, PT Rans Entertainment Indonesia, dan PT Juragan Sembilan Sembilan Corp.
PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) per tahun 2022 semakin dikuasai Iwan Budianto yang juga menjabat Wakil Ketua Umum II PSSI periode 2019-2023. AABBI adalah nama perusahaan yang menaungi Arema FC (semula Arema Cronus). Perusahaan ini didirikan pada 3 Maret 2015. Ketika itu pemegang saham Arema FC hanya dua orang, Iwan Budianto (70 persen) dan Agoes Soerjanto (30 persen).
Seperti diberitakan CNNIndonesia.com pada Jumat (28/10), saham PT AABBI kini dimiliki tiga entitas. Ketiga entitas itu adalah Iwan Budianto, PT Rans Entertainment Indonesia, dan PT Juragan Sembilan Sembilan Corp.
Dari akta perusahaan milik Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM itu Iwan atau biasa disapa IB memiliki saham sebesar Rp3,7 miliar atau memiliki 3.750 lembar saham perusahaan.
Berikutnya PT Juragan Sembilan Sembilan Corp yang adalah milik Gilang Widya Pramana memiliki 750 lembar saham atau sebesar Rp750 juta, diikuti PT Rans Entertainment Indonesia dengan 500 lembar saham sebesar Rp500 juta.
Dengan kata lain, Iwan Budianto, kini menguasai saham Arema FC sebesar 75 persen, diikuti Gilang Widya 15 persen, dan Rans 10 persen. Artinya pula kepemilikan saham Iwan meningkat dari awalnya 70 persen menjadi 75 persen.
Dalam akta yang sama Iwan tercantum sebagai Direktur Utama. Adapun Agoes yang awalnya memiliki saham kini hanya tercatat sebagai Komisaris Utama. Sementara mantan manajer tim Ruddy Widodo menjabat sebagai Direktur. Itulah mengapa Iwan Budianto merupakan Bos Arema F sesungguhnya.
Kepemilikan saham Arema FC kembali menjadi perhatian karena sikap mereka atas Tragedi Kanjuruhan. Meski menjadi korban dari peristiwa yang telah merenggut 135 korban jiwa itu, Arema FC terkesan cari aman.
Tidak seperti Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan Madura United, juga PSM Makassar, Arema FC tak meminta pengurus PSSI mundur dan segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB). Ini ditengarai karena Iwan rangkap jabatan di PSSI.***