Bogordaily.net– Jelang Pemilu 2024, PDIP menerima ratusan ribu kader baru, Senin, 31 Oktober 2022. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya merupakan jenderal purnawirawan yang bergabung dengan PDIP. Mereka terdiri dari lima purnawirawan TNI, dan satu purnawirawan Polri.
Enam mantan jenderal yang masuk PDIP itu adalah Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, Brigjen TNI (Purn) Donar Philip dan Irjen (Purn) H Fakhrizal yang merupakan mantan Kapolda Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat dan menjadi satu-satunya jenderal yang berlatar belakang Polri.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membeberken instruksi khusus dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada para kader baru. Salah satunya kepada mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito yang menjadi salah satu purnawirawan yang bergabung dan ditugaskan sebagai Satgas PDIP.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, masuknya purnawirawan TNI-Polri ini untuk peningkatan disiplin partai ke depan.
“Untuk mengembleng kader partai agar disiplinnya makin kokoh,” kata Hasto dilansir Suara.com.
Nantinya, kata Hasto, mereka bakal mendapat penugasan khusus dalam mempersiapkan HUT ke-50 PDIP.
“Mereka yang bergabung akan dilatih oleh partai dan mendapatkan penugasan khusus di lapangan,” sambungnya.
Pada HUT yang jatuh pada 10 Januari, PDIP akan menampilkan wajah partai yang ideologis (nasionalis) serta mengakar pada rakyat.
Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito akan melakukan kerja sama dengan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, untuk melakukan konsolidasi pergerakan dari partai.
Hasto mencontohkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dulu merupakan Satgas PDIP yang dilatih. Hasto pun menegaskan bahwa Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito ini akan dilatih sama halnya seperti satgas lainnya.
Nantinya saat HUT partai, kata Hasto akan diadakan unjuk kinerja dari Satgas PDIP untuk menunjukkan hasil latihan dan pendisiplinan yang dilakukan.
Tak hanya itu, Hasto juga menjelaskan bahwa tahun ini, partainya telah merekrut sebanyak ratusan ribu kader baru. Namun, untuk kali ini, baru dilakukan kursus politik pada 1.000 kader menggunakan metode hybrid.***