Bogordaily.net– Liz Truss mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris meski krisis ekonomi masih terjadi negara itu. Meski telah mundur, Truss akan menjadi perdana menteri sampai ada pemilihan PM terbaru yang diperkirakan minggu depan. Siapa pengganti Truss untuk menjadi PM Inggris?
ADVERTISEMENT
Dikutip CNN Indonesia, berdasarkan laporan Sky News, mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, digadang-gadang menjadi PM baru. Sunak sempat menjadi lawan Truss dalam pemilihan PM pada Oktober lalu.
Menurut editor Sky News Sam Coates, Sunak memberi isyarat untuk menjadi PM Inggris.
ADVERTISEMENT
“[Sunak] sangat, sangat siap untuk pekerjaan itu,” kata Coates.
ADVERTISEMENT
Selain nama Sunak, mantan Pemimpin Parlemen Inggris, Penny Mordaunt; eks Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace; Menkeu saat ini, Jeremy Hunt, masuk dalam daftar calon kuat PM Inggris.
Penny Mordaunt pun menyatakan hal serupa.
“Dia telah menjelaskan dalam penampilan publiknya bahwa dia siap untuk pekerjaan itu,” ujar Coates lagi.
Prediksi PM baru itu muncul usai Truss mengundurkan diri. Ia menjabat perdana menteri hanya selama 45 hari.
“Mengingat kesulitan saat ini, saya tak bisa menerima mandat itu [perdana menteri. Saya akan menemui raja” kata Truss, seperti dikutip Reuters.
Ia menyebut pemerintah sepakat akan menggelar pemilihan PM minggu depan.
Sebelumnya diberitakan hanya menjabat selama 45 hari, PM Inggris Liz Truss, mundur pada Kamis, 20 Oktober 2022. Ia pun menjadi PM dengan jabatan paling kilat dalam sejarah.
Salah satu alasan Truss mundur karena banyak pihak yang menuntutnya lengser, termasuk orang dalam kabinetnya sendiri.
“Saya tidak bisa meneruskan mandat yang membuat saya dipilih oleh Partai Konservatif,” kata Truss saat mengumumkan pengunduran dirinya.
Ia juga menyatakan akan tetap memimpin Inggris hingga penggantinya terpilih. Inggris bakal menggelar pemilihan PM baru pekan depan.
Keputusannya mundur dilakukan Truss di tengah desakan publik karena berbagai krisis yang masih terus mencekik Inggris setelah ia berkuasa.
Truss juga meminta maaf atas kesalahan kebijakannya yang menyebabkan banyak investor kabur sehingga krisis ekonomi kian buruk di tengah ancaman resesi.
Pada 23 September lalu, misalnya, Truss mengumumkan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama beberapa tahun terakhir.
Strategi itu mencakup pemangkasan tarif pajak hingga 45 persen dan meningkatkan pinjaman pemerintah.
Bank Sentral Inggris sampai-sampai harus melakukan intervensi untuk mencegah dana pensiun terseret dalam kekacauan tersebut.
Tak hanya itu, seorang anggota parlemen Partai Konservatif mengungkapkan kebijakan politik Truss menyebabkan banyak kerusakan.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV