Thursday, 2 May 2024
HomeNasionalProDem Kecam Pihak yang Politisir Tragedi Kanjuruhan

ProDem Kecam Pihak yang Politisir Tragedi Kanjuruhan

Bogordaily.net – Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Sekjend ) Mujib Hermani mengecam Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) membacakan laporan hasil Investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) .

Mujib menganggap apa yang disampaikan Mahfud MD terkait itu cenderung mempolitisir rekomendasi TGIPF. Akibatnya dia menilai hal itu menambah kisruh penyelesaian tragedi kemanusiaan Kanjuruhan.

Menurut dirinya, jika yang terjadi pada Sabtu, 17 Oktober 2022 lalu bukanlah kerusuhan antar supporter, tetapi tindak kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh oknum Polri dan TNI.

Disebutkan jika penyebab kematian yang utama para korban diduga kuat karena penembakan gas air mata yang berakibat penonton panik saling berhimpitan, berdesakan ingin keluar .

“ Mahfud MD Sebagai ketua TGIPF harusnya meneruskan penyelidikan tindak.pidana terhadap orang yang diduga kuat terlibat.Karena mereka.harus bertanggung jawab atas itu,” kata Sekjen Yang kerap disapa Mujib dikutip dari KLIKTIMES.com, Selasa, 18 Oktober 2022.

Mujib juga menyayangkan pernyataan Menkopolhukam itu yang meminta pengurus dan ketua PSSI untuk mundur. Harusnya sebagai tanggung jawab moral, Dialah yang harus mundur karena gagal mengemban tugas sebagai menteri atas tewasnya ratusan orang di stadion Kanjuruhan.

“Saya melihat, Mahfud sudah gagal mengemban jabatan sebagai Menkopolhukam, salah satunya tugasnya di Papua, sudah begitu banyak rakyat dan aparat menjadi korban KKB. Janganlah cari panggung politik modal maju Cawapres 2024 di tragedi kemanusiaan Kanjuruhan ini. masih ingat kok Mahfud MD gagal maju menjadi Cawapres tahun 2019, saat itu panggung deklarasi sudah disiapkan di Tugu Proklamasi,” ungkapnya.

Dirinya khawatir dengan pernyataan Mahfud MD yang blunder itu akan berdampak pemberian sanksi oleh Federasi sebab bola dunia (FIFA) untuk Indonesia. Sehingga FIFA melarang Timnas maupun Klub Indonesia mengikuti kompetisi internasional.

Mujib juga mengingatkan bahwa Indonesia pernah disanksi pada 30 Mei 2015 silam, lantaran blundernya Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu intervensi ke PSSI.

Sebagai pencinta sepak bola, ia berharap tidak ingin dunia sepak bola di Indonesia kembali dihukum oleh FIFA.

“Toh, FIFA sudah memberikan rekomendasi salah satunya adalah perbaikan infrastruktur, menata ulang prosedur pertandingan dan peningkatan standar kemanan,” tegasnya.

Terkahir, atas meminta kepada Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan Pro Justitia atas meninggalnya 131 supporter aremania dalam peristiwa tersebut.

“Negara wajib memberikan jaminan sosial, jaminan kesehatan dan jaminan kematian kepada seluruh korban. Stop politisir tragedi kemanusian Kanjuruhan hanya untuk memenuhi hajat politik di 2024,”ujar Mujib.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here