Bogordaily.net – Sorak ramai masalah dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia. Ekonom senior DR. Rizal Ramli pun memberikan tanggapan singkat terkait hal tersebut.
Ia mengatakan, asalkan integritas dan profesionalisme dari lembaga pendidikan dan hakim terjaga maka kasus ini sudah otomatis tuntas.
Sebelumnya diketahui juga bahwa, beberapa pihak dari Universitas Gajah Mada (UGM) harus turun tangan langsung untuk memberikan keterangan terkait permasalahan ini.
“Banyak yang menanyakan kasus ijazah palsu Presiden Indonesia? Fakta dan fiksi sudah dicari-cari, padahal itu soal sederhana asalkan integritas dan profesionalisme lembaga pendidikan serta hakim terjaga,” ucap Ekonom senior DR. Rizal Ramli, dikutip dari RMOL, pada Minggu, 16 Oktober 2022.
Menurutnya, terlepas dari kasus tersebut yang sudah pasti palsu adalah pencitraan yang dilakukan presiden. Dirinya mengungkapkan mulai dari prorakyat hingga propetani yang ternyata semua hanya gimik dalam arti tidak sesuai kenyataan.
“Yang jelas citra sebagai pemimpin yang pro-rakyat, pro-Trisakti, pro-petani semua hanya tidak sesuai dengan fakta,” sambungnya.
Isu tersebut berawal dari merambaknya, ijazah SMA Jokowi yang menggunakan dua nama sekolah, yaitu SMPP dan SMA 6 Surakarta.
SMPP ini adalah Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan, yang merupakan nama lama sebelum berubah menjadi SMA 6 Surakarta pada 1979.
Presiden Joko Widodo lulus dari sekolah itu pada taun 1980, sehingga dia masuk ketika masih bernama SMPP dan keluar ketika sudah berganti menjadi SMA. (Mutia Dheza Cantika)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV