Sunday, 13 April 2025
HomeBeritaSamudra Pasifik Terus Menyusut Hingga Timbulkan Samudra Baru

Samudra Pasifik Terus Menyusut Hingga Timbulkan Samudra Baru

Bogordaily.net – Ukuran semakin setiap tahun, sementara lempeng tektonik yang mencakup seluruh Benua Amerika bergeser ke arah barat. Menurut mereka, secara konsisten semakin mengecil, sekitar satu inci per tahun.

Berdasarkan perhitungan sebuah superkomputer, pergerakan ini akan mendorong bergabungnya benua Amerika dan Asia hingga membentuk bernama Amasia.

Jika hal itu terus terjadi akan mengakibatkan lempeng tektonik tempat benua Amerika terdorong ke barat. Ini akan membuat daratan bumi bersatu dengan benua Amerika dan Asia yang bertabrakan dan menciptakan , Amasia.

Para ilmuwan dari Curtin University, Perth, Australiam menggunakan simulasi supercomputer untuk menghitung superbenua baru yang akan terbentuk. “Superbenua baru diyakini telah terbentuk dengan cara yang sangat berbeda. Pertama melibatkan penutupan lautan internal yang terbentuk selama pecahnya superkontinen sebelumnya sedangkan terakhir melibatkan penutupan superocean eksternal sebelumnya,” kata mereka di National Science Review.

Untuk mengetahui apa yang menyebabkan perilaku berbeda dari siklus superkontinen, mereka menggunakan pemodelan geodinamika 4-D dengan pengaturan tektonik yang realistis.

Sebuah laporan tahun 2012 dari Science mengatakan catatan geologi mengungkapkan dalam dua miliar tahun terakhir, telah ada tiga superbenua. Superbenua tertua yang diketahui bernama Nuna, terbentuk sekitar 1,8 miliar tahun yang lalu. Kemudian bernama Rodinia, ada sekitar 1 miliar tahun yang lalu dan yang terbaru, Pangaea muncul sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Dilansir Independent, Selasa, 25 Oktober 2022, penulis utama Chuan Huang dari Curtin’s Earth Dynamics Research Group mengatakan selama 2 miliar tahun terakhir, benua bumi telah bertabrakan bersama untuk membentuk superbenua setiap 600 juta tahun yang dikenal sebagai siklus superbenua. Ini berarti benua-benua saat ini akan bersatu kembali dalam waktu beberapa ratus juta tahun.

“Superbenua baru yang dihasilkan telah diberi nama Amasia karena beberapa percaya bahwa akan menutup (berlawanan dengan Samudra Atlantik dan Hindia) ketika Amerika bertabrakan dengan Asia. Australia juga diharapkan memainkan peran dalam peristiwa ini, pertama bertabrakan dengan Asia lalu menghubungkan Amerika dan Asia,” ujarnya.

Studi ini menunjukkan sedikit gambaran kecil tentang seperti apa planet kita 200 hingga 300 juta tahun selanjutnya, ketika dua benua bergabung di atas dan menjadi sebuah daratan.

“Bumi akan berubah drastis ketika Amasia terbentuk,” jelas Zheng-Xiang Li, profesor di Earth Dynamics Research Group Universitas Curtin, dalam pernyataannya ia mengungkapkan. “Permukaan laut diperkirakan akan menurun, dan kondisi superbenua akan sangat gersang dengan kisaran suhu harian yang tinggi.”
“Bumi saat ini memiliki tujuh benua yang menjadi tuan rumah berbagai ekosistem dan budaya manusia. Maka, sangat menarik membayangkan seperti apa penampakan Bumi kita dalam waktu 200-300 juta tahun mendatang,” terangnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here