Thursday, 3 April 2025
HomeBeritaSelandia Baru Usulkan Pengenaan Pajak Sendawa dan Kotoran Sapi

Selandia Baru Usulkan Pengenaan Pajak Sendawa dan Kotoran Sapi

Bogordaily.net – Pemerintahan Selandia Baru kembali mengusulkan pengenaan atas gas rumah kaca yang dihasilkan oleh dan ternak sebagai bagian dari rencana untuk mengatasi perubahan iklim.

Pemerintah mengatakan retribusi pertanian tersebut akan menjadi yang pertama di dunia, dan bahwa petani harus dapat menutup biaya dengan membebankan lebih banyak untuk produk ramah iklim, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat, 13 Oktober 2022.

Pasca pengusulan tersebut, tak sedikit dari para kalangan petani menolak mentah-mentah kebijakan tersebut. Federasi Petani, kelompok utama industri, mengatakan rencana itu akan “menghancurkan kota kecil Selandia Baru” dan membuat lahan pertanian di negara itu akan berganti dengan pohon.

Presiden Federasi Petani Andrew Hoggard mengatakan para petani telah berusaha bekerja sama dengan pemerintah selama lebih dari dua tahun dalam rencana pengurangan emisi yang tidak akan menurunkan produksi pangan.

“Masalahnya jika ini diberlakukan maka tentu kedepannya akan menghancurkan berbagai kota-kota kecil yang ada Selandia Baru,” ujar Hoggard yang dikutip dari Voice of America (VOA), Jumat, 14 Oktober 2022.

Meskipun begitu, menurut salah satu anggota parlemen oposisi konservatif dari Partai ACT menegaskan bahwa kebijakan pengenaan tersebut sebenarnya akan meningkatkan emisi di seluruh dunia dengan memindahkan pertanian ke negara lain yang kurang efisien dalam membuat makanan.

“Industri pertanian Selandia Baru sangat penting bagi perekonomiannya. Produk susu, termasuk yang digunakan untuk membuat susu formula di China adalah penghasil ekspor terbesar negara tersebut,” ucapnya.

Namun yang menjadi masalah, tambahnya, Selandia Baru yang hanya berpenduduk lima juta orang saja namun memiliki sekitar 10 juta dan 26 juta domba. Melihat data tersebut tidak heran apabila setengah dari emisi gas rumah kaca berasal dari peternakan.

“Bayangkan dari berjuta-juta hewan ternak tersebut menghasilkan emisi metana dari ternak yang menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berlebihan, sedangkan Selandia Baru saat ini sdang berupaya mengurangi emisi menjadikan Selandia netral karbon pada tahun 2050 mendatang,” ucapnya.

Ditemui terpisah, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan bahwa hasil pengenaan dari retribusi pertanian yang diusulkan tersebut akan digunakan untuk mendanai teknologi baru, penelitian dan pembayaran insentif bagi petani.

“Petani Selandia Baru akan menjadi yang pertama di dunia untuk mengurangi emisi pertanian, memposisikan pasar ekspor terbesar kami untuk keunggulan kompetitif yang membawa dunia semakin cerdas tentang asal makanan mereka,” kata Ardern.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here