Saturday, 20 April 2024
HomeHiburanTelan Ratusan Nyawa di Itaewon, Berikut Sejarah Perayaan Halloween

Telan Ratusan Nyawa di Itaewon, Berikut Sejarah Perayaan Halloween

Bogordaily.net–  Tragedi pesta di Itaewon, Korea Selatan menewaskan ratusan korban jiwa. Hingga Minggu, 30 Oktober 2022, dilaporkan 151 orang tewas. Apa itu dan bagaimana sejarahnya?

Perayaan identik dengan pesta kostum menyeramkan, dekorasi horor, mengukir labu, permainan trick or treat dan masih banyak kemeriahan lainnya. diperingati setiap 31 Oktober. Dulu, diperingati sebagai hari untuk mengusir hantu, tetapi kini mulai mengalami perkembangan dengan sejumlah tradisinya.

Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, berawal dari festival Celtic kuno, bernama Samhain yang telah hidup 2.000 tahun lalu di wilayah Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara. Dalam perayaan Samhaiman pendeta Celtic membuat sebuah api unggun suci yang besar dengan membakar sejumlah tanaman dan hewan sebagai simbol pengorbanan kepada dewanya.

Lalu orang-orang akan datang dengan mengenakan kostum horor yang terbuat dari kepala dan kulit hewan. Adapun tujuan mereka menggunakan kostum tersebut yaitu agar hantu orang mati mengira mereka adalah bagian dari kelompoknya. Sehingga hantu-hantu tersebut tidak akan memasuki rumah dan menyebabkan masalah.

Mereka akan berkumpul dan saling menceritakan nasib satu sama lain. Ketika perayaannya selesai, api perapian di rumah masing-masing yang sebelumnya dipadamkan kemudian dinyalakan lagi untuk membantu melindungi mereka dari berbagai masalah selama musim dingin yang akan datang.

Masyarakat Celtic mempercayai jika batas antara dunia hidup dan mati menjadi kabur pada setiap malam sebelum tahun baru. Oleh karena itu, mereka menyelenggarakan festival Samhain di tanggal 31 Oktober untuk menghalau hantu atau roh orang mati yang berusaha kembali ke Bumi.

Di sisi lain, kehadiran roh-roh dunia lain ini juga akan memudahkan Druid, atau para pendeta Celtic untuk membuat prediksi tentang masa yang akan datang. Ramalan tersebut sangat lenting bagi masyarakat Celtic yang hidup di tengah lingkungan alam yang keras dan mudah berubah-ubah.

Kemudian pada abad ke-8, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai All Saints Day atau hari untuk menghormati semua orang kudus (suci). Peringatan ini juga serupa dengan tradisi Samhain sehingga pada akhirnya mereka mengkolaborasikan menjadi All Hallows Day yang kemudian berubah nama menjadi .

berasal dari Eropa. Tradisi ini dibawa ke Amerika Serikat hingga berkembang menjadi sebuah peringatan besar dan menjadi hari libur nasional terbesar kedua setelah natal.

Awalnya, perayaan sangat terbatas di koloni New England sebab pada saat itu masih pemeluk Protestan yang dinilai kaku. Namun, tradisi ini lebih bisa diterima di Maryland dan sejumlah wilayah koloni bagian selatan.

Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi bercampur dengan kepercayaan dan juga kebiasaan semlah kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika sehingga akhirnya menjadi seperti sekarang ini.

Perayaan Halloween pertama di AS termasuk play parties atau acara publik yang digelar untuk merayakan panen. Saat itu, orang-orang akan berkumpul dan berbagi cerita tentang orang mati.

Mereka menceritakan kisah hidup satu sama lain, makan, minum, menari dan bernyanyi. Selain itu, perayaan Halloween saat ini juga berkembang menjadi ajang pencarian jodoh oleh beberapa anak muda.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here