Bogordaily.net – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor telah sukses menyelenggarakan Ibn Khaldun International Conference on Applied and Social Sciences – (IICAS-2022), bertempat di Aula Gedung Prof. Abdullah Siddiq, hari Rabu, 26 Oktober 2022.
Menghadirkan pembicara dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Yaman, India dan Gambia, Konferensi diselenggarakan secara Hibrid dalam dua sesi.
Sesi pertama diselenggarakan secara luring, dengan pembicara Prof. Madya Rosmawati Mohammad Rasit dari Universitas Kebangsaan Malaysia, Prof. Sri Irianti, SKM., M.Phil, Ph.D., dari BRIN Indonesia serta M. Mova Al Afghani, LLM.Eur., Ph.D dari Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Untuk selanjutnya sesi kedua diselengarakan secara virtual, dengan pemateri disampaikan oleh Prof. M. Azfal Wani dari Institute of Objective Studies India, Prof. Dr. Dawood Abdulmalek Yahya Al-Hidabi dari Yaman, serta Dr. Saikou Kawsu Gassama dari National Human Rights Commission of The Gambia, dengan moderator dipimpin oleh Dr. H. Nirwan Syafrin, Ph.D.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIKA Bogor, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang dengan senang hati memaparkan hasil penelitian mereka dalam konferensi ini.
Lanjutnya, ia juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Ibn Khaldun Turkey atas kerjasama yang erat dengan UIKA Bogor, dalam berbagai hal, termasuk kerjasama dalam hal pendidikan penelitian dan sosial masyarakat.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun, Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I., yang menyampaikan bahwa masyarakat khususnya di bidang pendidikan, membutuhkan banyak orang yang terampil dalam hal penelitian, mampu berpikir kritis ,serta tanggap terhadap penomena sosial yang terjadi di masyarakat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup.
Konferensi ini merupakan salah satu kegiatan akademik yang cukup penting dan terbesar yang pernah diadakan di UIKA Bogor. Beliau percaya acara tersebut mengusung semangat untuk mendorong kerjasama dan akan menjadi wadah yang tepat untuk berbagi informasi mengenai ilmu pengetahuan, pungkasnya.
Selain itu hadir pula Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa setelah masa deklarasi Millennium Development Goals (MDGs) selesai di tahun 2015.
Kini agenda di dunia dilanjutkan kembali hingga tahun 2030 untuk meraih target yang ambisius, dimana akan diselesaikan oleh para pemimpin dunia. Target-target tersebut dibukukan dengan judul “The Future We Want” dan saat ini target tersebut sangat berhubungan dengan SDGs.
Bima melanjutkan, target SDGs ini menjadi perhatian bukan saja beberapa negara tapi juga dengan skala yang lebih luas di belahan dunia. Bukan hanya negara maju, namun juga negara yang sedang berkembang.
Dalam hal ini untuk mencapai target SDGs tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat. SDGS merupakan hak asasi manusia dimana tidak ada yang didiskriminasi untuk mencapai target SDGs itu sendiri.
Dalam implementasi SDGs, pemerintah Kota Bogor menargetkan dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal, dan Kota Bogor sudah menetapkan target untuk tahun 2030.
Akan tetapi saat ini kita masih menemukan beberapa masalah dan beberapa konflik yang ada di dunia, seperti perang Rusia-Ukraina, krisis ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2023, pandemi yang masih terjadi, dan beberapa masalah lainnya.
“Pemerintah Kota Bogor dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat keluar dari permasalahan yang ada. Itulah harapan yang dapat disampaikan untuk mencapai “goals” SDGs di 2030 mendatang,” ujarnya.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari para peserta yang terdiri dari 96 partisipan, berasal dari berbagai daerah dan negara yang terbagi dalam enam ruangan baik yang diselenggarakan secara luring maupun virtual.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV