Tuesday, 26 November 2024
HomeViralViral Video Suporter Meronta hingga Berguling-guling Akibat Paparan Gas Air Mata

Viral Video Suporter Meronta hingga Berguling-guling Akibat Paparan Gas Air Mata

Bogordaily.net – Penembakan gas air mata ke tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, oleh polisi menyulut banyak kecaman dari publik melanggar aturan FIFA juga memicu jatuhnya lebih banyak korban.

Di media sosial beredar foto juga video para penonton yang menunjukan dampak terkena kabut gas air mata. Salah satunya yang dibagikan akun @elizabethlisa76 di Twitter.

Pada video berdurasi 13 detik yang dibagikannya berupa suasana seperti di rumah sakit. Terdapat mobil ambulance yang diparkir, di depannya nampak deretan orang yang dibaringkan tidak bergerak.

Tetapi, fokus video tersebut pada seorang pria memakai jaket dan celana pendek seperti meronta dan berteriak kesakitan. Ia juga berguling-guling di aspal. Terdapat beberapa orang di sekitarnya, namun tidak ada yang bisa membantu.

“Inikah efek terkena GAS AIRMATA? Gas yang berisi RACUN???” tulis akun tersebut pada cuitannya.

Video tersebut telah tayang sebanyak lebih dari 122 ribu kali dan mendapat komentar sebanyak 210 tweet kutipan.

Warganet yang berkomentar mengutarakan rasa kasihannya terhadap pria tersebut.

“Gak tega liatnya.. sakaratul mautnya sampai kaya gitu.. dzolim super dzolim,” komentar warganet.

Akun lainnya mempertanyakan apakah tindakan polisi dengan menembakan gas air mata sudah termasuk pelanggaran HAM akibat dampak yang terjadi.

“Kalo begini udah masuk pelanggaran HAM gak sih?” tanya warganet.

“Melanggar peraturan FIFA pasal 19. Jelas melanggar,” jawab akun @elizabethlisa76 lagi.

Meskipun namanya gas air mata, senyawa kimia itu sebenarnya tidak berbentuk gas. Melainkan bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus.

Melansir dari Scientific American, gas air mata memiliki senyawa kimia untuk mengaktifkan TRPA1 dan TRPV1 berbeda. Dengan kata lain, gas air mata bisa dibagi menjadi dua kelompok sesuai komponen senyawa kimia penyusunnya.

Paparan gas air mata terlalu tinggi memang bisa sampai sebabkan kematian. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K).

“Risiko kematian akibat gas air mata bisa terjadi bila menghirup dalam konsentrasi tinggi. Hal ini karena terjadinya risiko kegagalan pernapasan. Biasanya (kematian) bila menghirup gas air mata dosis tinggi dan ruangan yang padat,” jelas Dokter Agus saat dihubungi Suara.com, Minggu 2 Oktober 2022. (Suara.com)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here