Bogordaily.net – Beberapa perang bahkan ditentukan oleh keberhasilan para sniper dalam bertugas menghabisi musuh. Selain mahir menembak, seorang sniper harus mahir berkamuflase ketika sedang berada di medan operasi. Berikut lima penembak wanita paling mematikan di dunia.
Sniper atau penembak runduk identik dengan pasukan militer pria yang tegas dan berwibawa. Namun ada penembak runduk wanita yang memiliki rekor membunuh hingga ratusan jiwa. Mereka bisa disebut sebagai sniper wanita paling mematikan di dunia.
Para penembak jitu wanita ini sudah ada sejak Perang Dunia II. Berikut daftar penembak wanita yang paling mematikan di dunia.
1. Simo Hayha
Rekornya ialah menembak mati 705 orang pada Perang Dunia II. Lahir pada 17 Desember 1905, Hayha menjadi tentara Finlandia pada 1925. Kiprahnya sebagai sniper dimulai pada perang musim dingin antara Finlandia dengan Uni Soviet pada 1939-1940.
Dia bergentayangan di suhu minus 40 derajat celsius selama kurang lebih 100 hari. Selama konflik itu, Hayha menembak mati 505 musuh menggunakan senapan.
Hayha menembak mati 200 musuh menggunakan Suomi KP/31 Submachine buatan negerinya. Pada 6 Maret 1940, rahang pipi kirinya sempat hancur akibat peluru berpeledak yang ditembakkan Tentara Merah Uni Soviet.
Hayha meninggal pada 1 April 2002. Di Rautjarvi, kota kelahiran Hayha, ada museum untuk menghormatinya.
2. Lyudmila Pavlichenko
Lyudmila Pavlichenko adalah sniper Soviet yang bergabung dengan Tentara Merah selama Perang Dunia II. Sebelum menjadi penembak, Pavlichenko sebelumnya adalah pekerja sebagai penggiling di Pabrik Persenjataan Kiev.
Kemudian ia memutuskan untuk mengembangkan minatnua pada senjata dan bergabung dengan klub menembak lokal di kotanya untuk berlatih.
3. Charcoal (Arang)
Arang merupakan nama panggilan dari seorang penembak jitu wanita yang bergabung dengan Marinir Ukraina. Arang sendiri adalah nama samaran, sementara identitas aslinya dirahasiakan. Ia bergabung dengan Marinir Ukraina pada 2017 dan menghabiskan banyak waktu untuk melawan separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk. Arang mengakhiri karier militernya dengan pensiun pada tahun 2021 sebelum invasi Rusia. Kini ia bertugas di garis depan dengan Brigade Infanteri ke-35.
4. Nina Petrova
Nina Petrova adalah penembak andal yang berhasil membunuh lawannya sebanyak 122 orang. Sebelum menjadi sniper Tentara Merah, ia adalah seorang atlet dan guru olahraga di Leningrad. Kemudian Petrova bergabung dengan Divisi 4 Milisi Rakyat Leningrad dan menyelesaikan pendidikan di sekolah penembak jitu.
Setelah lulus dari sekolah penembak jitu ia menjadi instruktur penembak jitu bersertifikat pada pertengahan tahun 1930. Petrova juga pernah bertempur dengan Resimen Infantri ke-284. Para pertempuran itulah ia naik pangkat menjadi sersan mayor.
5. Natalya Kovshova
Natalya Kovshova adalah penembak jitu asal Ufa, Rusia yang lahir pada 26 November 1920. Ia bergabung dengam Tentara Merah selama Perang Dunia II. Awalnya Kovshova memiliki rencana untuk bekerja di sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Moskow.
Namun rencananya tersebut ditunda karena Kovshova ingin mempersiapkan diri untuk bergabung dalam perang melawan agresi Jerman.
Setelah melakukan beberapa persiapan, Kovshova kemudian dikirim ke pasukan bagian depan dengan Resimen Senapan ke-528 bersama pengintainya. Ia berpartisipasi dalam banyak pertempuran, salah satunya Pertempuran Moskow. Selama menjadi penembak jitu, Kovshova sudah membunuh 167 orang di pertempuran.(*)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV