Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaBiografi & Profil Mahyar Tousi, Youtuber Inggris si Penghina Batik di G20

Biografi & Profil Mahyar Tousi, Youtuber Inggris si Penghina Batik di G20

Bogordaily.net – Biografi dan profil jadi buruan netizen di tanah air setelah ulahnya yang diduga menghina batik saat G20 yang dilaksanakan di Bali.

Postingannya itu lantas ditafsirkan sebagai penghinaan atas batik yang dijadikan dress code dalam acara international itu.

“Apa yang dikenakan para idiot ini?” demikian isi cuit yang membuat warganet marah besar.

Lantas siapa dia, yang begitu berani menyerang kegiatan akbar G20 tersebut. Berikut biografi dan profil .

Dia tinggal dari London, Inggris. Dikenal sebagai YouTuber. Dia berusia 34 tahun diketahui berasal dari Iran yang lahir pada Juni 1988. Kini dia tinggal di London, Inggris.

Dia dikenal sebagai YouTuber yang membahas dunia perpolitikan. Mahyar kerap mengkritisi kebijakan politik di berbagai dunia. Akun YouTube nya di channel sudah memiliki 260 ribu subscriber.

Selain itu ia juga pernah diundang di beberapa televisi. Mahyar tak segan untuk menyuarakan pendapatnya tentang politik dengan lantang.

Selain sebagai YouTuber, Tousi juga merupakan aktivis. Dia aktif memberikan komentar politik untuk Al Jazeera, Express, ITV News, The Irish Times, dan Conservation Home.

Tousi sering memposting terkait seruan kemasan Iran. Meskipun berasal dari Iran, dia adalah sosok yang anti pemerintahan Iran.

Tousi Minta Maaf

Setelah diserang habis netizen Indonesia. Dia minta maaf. Tousi menuliskan komentar itu dengan foto yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.

Gelar PWF 2022, Perpustakaan Nasional Dorong Lahirnya Karya Bermutu Komentar Tousi lantas diserbu warganet Indonesia yang tidak terima atas hinaan itu. Tousi pun menghapus cuitannya. Lalu menyampaikan permohonan maafnya.

Dia mengatakan bahwa komentarnya tentang batik hanyalah candaan dan tidak mengetahui tentang budaya Indonesia. “Sekali lagi, saya meminta maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya ,” tulisnya pada Kamis, 17 November 2022. ***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here