Bogordaily.net– Berbagai cerita legenda menyelimuti Jawa Barat. Kisah-kisah tersebut ditemukan di beberapa daerah yang sampai saat ini masih banyak yang mempercayainya. Di antara kisah legenda di Jawa Barat melekat erat di sejumlah tempat dan menjadi destinasi wisata. Dilansir dari laman Disparbud Jabar, berikut ini tempat-tempat wisata berbalut cerita legenda di tanah pasundan.
Gunung Tangkuban Parahu
Cerita tentang Sangkuriang sangat melekat dengan Gunung Tangkuban Parahu. Konon berdasarkan legenda, gunung ini tercipta akibat kemarahan Sangkuriang yang gagal menikahi Dayang Sumbi. Sangkuriang tak mengetahui Dayang Sumbi merupakan ibu kandungnya. Untuk mengagalkan pernikahannya, Dayang Sumbi memberi syarat agar Sangkuriang membuat perahu dan telaga yang harus jadi dalam semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum.
Sangkuriang nyaris berhasil, sebelum akhirnya digagalkan oleh kecerdikan Dayang Sumbi yang membuat waktu seolah-olah sudah pagi. Kecewa, Sangkuriang pun menendang perahu yang dibuatnya dan secara ajaib perahu itu berubah menjadi Gunung Tangkuban Parahu yang dikenal sampai saat ini.
Nah, terlepas dari kisah tersebut, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat ini masih tercatat sebagai gunung api aktif. Terdapat tiga kawah yang bisa ditemukan yaitu Kawah Upas, Kawah Ratu, dan Kawah Domas. Kawah-kawah tersebut terbentuk akibat besarnya letusan gunung beberapa tahun silam. Dari tiga kawah itu, Kawah Ratu paling mudah dijangkau dan menjadi daya tarik utama dari destinasi wisata Tangkuban Parahu.
Situ Bagendit
Situ Bagendit merupakan daya tarik wisata yang berada di Kabupaten Garut. Danau ini memiliki ukuran yang luas sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber air untuk memenuhi kehidupan masyarakat di sekitar.
Dari legenda yang beredar, danau tercipta akibat keserakahan dari seorang tokoh bernama Nyai Bagendit. Meski kehidupannya bergelimang harta, ia enggan berbagi kepada warga yang tidak mampu.
Suatu hari, datang seorang kakek meminta bantuan Nyai Bagendit. Namun kakek itu justru diusir dan dihina. Karena kecewa, kakek misterius tersebut menancapkan tongkatnya ke tanah dan ketika dicabut keluar air secara terus menerus. Warga yang tinggal di sekitar kediaman Nyai Bagendit berlarian menyelamatkan diri. Nyai Bagendit sendiri terlambat lari sehingga ia dan hartanya tak bisa diselamatkan. Kondisi Situ Bagendit kini sudah ditata dengan rapi dan diharapkan menjadi wisata kelas dunia.
Situ Cangkuang dan Kampung Pulo
Kabupaten Garut juga memiliki Situ Cangkuang yang cukup terkenal. Wisatawan bisa menikmati daya tarik danau serta bangunan candi kuno yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad 8 M. Selain Situ Cangkuang, di lokasi ini juga terdapat Kampung Pulo yang kaya akan sejarah.
Berdasarkan cerita turun temurun, dulu Kampung Pulo dihuni Eyang Embah Dalem Arief Muhammad, seorang penyebar agama Islam yang namanya sudah melegenda. Eyang Embah Dalem Arief Muhammad memiliki keturunan enam anak perempuan dan satu laki-laki. Sampai saat ini, semua keluarganya tidak ada yang meninggalkan Kampung Pulo karena sudah menjadi tradisi dari leluhur. Lokasi Kampung Pulo berada tepat di depan gerbang masuk Candi Cangkuang. Wisatawan bisa mendapatkan banyak daya tarik wisata apabila berkunjung ke tempat ini.
Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi merupakan situs bersejarah peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang konon dibangun pada abad ke-17 hingga 18 M. Gua ini didirikan sebagai tempat meditasi para sultan dan keturunannya sehingga dinamakan Sunya (sunyi/sepi) dan Ragi (raga).
Banyak cerita legenda hingga mitos-mitos di tempat ini. Di Gua Sunyaragi, terdapat beberapa tempat yang disakralkan. Menurut keterangan juru pelihara setempat, ada satu ruangan yang biasa didatangi sultan zaman dulu untuk bermeditasi dan memberangkatkan sukmanya ke Tanah Suci Mekah.
Beberapa ruangan lain juga memiliki makna khusus tersendiri. Misalnya ruang tamu yang dibangun dengan langit-langit tidak tinggi. Itu dimaknakan agar setiap orang yang datang selalu membungkuk dengan maksud merendahkan diri.
Bangunan lainnya dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai wajah barongsai. Hal tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan kepada bangsa Tiongkok yang tinggal di kawasan Cirebon.
Gunung Padang
Situs Megalitikum Gunung Padang tertelak di Kabupaten Cianjur. Oleh beberapa ahli sejarah, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Gaza yang ada di Mesir. Situs ini kabarnya ditemukan pada tahun 1891 dan terus diteliti hingga sekarang.
Wisatawan bisa menemukan sisa-sisa bangunan peninggalan zaman megalitikum. Konon masih terdapat banyak sisa bangunan yang tertimbun dalam tanah sehingga menarik perhatian peneliti dari berbagai penjuru dunia.
Situs Gunung Padang diduga sebagai tempat pemujaan dan upacara masyarakat. Bahkan menurut legenda, tempat ini juga pernah disinggahi Prabu Siliwagi untuk bermeditasi.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV