Bogordaily.net– Hingga Selasa, 1 November 2022, korban tewas dalam tragedi pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan bertambah menjadi 156. Dari jumlah ini, sebanyak 101 merupakan perempuan dan mayoritas berusia 20 tahun.
Dilansir CNN Indonesia, Pusat dan Penanggulangan Bencana Korsel melaporkan terdapat satu korban tambahan dari tragedi Itaewon. Korban perempuan berusia 20 tahun.
Badan itu juga menyatakan perempuan tersebut meninggal saat dalam perawatan karena mengalami luka serius pada Selasa pagi, seperti dikutip Korea Times.
Sebelumnya, pihak berwenang Korsel mengonfirmasi satu orang lagi meninggal imbas Tragedi Itaewon. Ia adalah perempuan berusia 24 tahun.
Petugas melaporkan kematian perempuan itu pada Senin pukul 21.00 waktu setempat, demikian dikutip Yonhap.
Menurut data yang dihimpun pemerintah Korsel, sejauh ini tercatat 29 orang mengalami luka serius dan dalam perawatan, sementara 122 orang lain mengalami luka ringan.
Diberitakan sebelumnya Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, langsung memerintahkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utama tragedi ini. Ia ingin memastikan kejadian serupa tak terjadi di kemudian hari.
Yoon juga mendeklarasikan masa berkabung mulai Minggu hingga Sabtu mendatang. Selama masa berkabung, kantor pemerintahan diminta mengibarkan bendera setengah tiang.
Peristiwa bermula ketika warga mulai memadati kawasan Itaewon menggunakan berbagai kostum horor. Mereka antusias karena ini merupakan Halloween perdana setelah terhalang pandemi Covid-19 selama tiga tahun.
Semakin malam, para warga kian membeludak. Hingga akhirnya sekitar pukul 22.20 waktu setempat, kondisi semakin parah di salah satu jalan sempit yang menanjak. Saat itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.
Kondisi sangat penuh membuat petugas bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan. Ratusan orang pun dilaporkan tewas termasuk salah satu artis Korea, Lee Ji-han serta tiga personel militer Korea Selatan.***