Bogordaily.net – Sudah 11 hari terhitung dari tanggal 14 November 2022, siswa-siswi SDN Pondok Cina 1 Depok belajar tanpa guru. Hal itu merupakan imbas dari kebijakan Pemerintah Kota Depok membangun masjid di atas lahan sekolah tersebut.
Mereka menolak direlokasi ke sekolah lain. Sekitar 200 siswa bertahan belajar di sekolah tanpa asuhan guru resmi.
Mirisnya, anak-anak itu mengikuti upacara peringatan Hari Guru tanpa guru.
Pasalnya guru-guru SDN Pondok Cina 1 Depok ikut pindah ke dua sekolah terdekat. Akibatnya, sekitar 200 anak di sekolah itu belajar hanya dengan bimbingan sekitar tujuh orang relawan.
Upacara diwarnai dengan pembacaan puisi oleh para murid. Sebagian besar puisi berisi kegundahan anak-anak terhadap polemik yang menimpa mereka.
“Bapak-ibu guru, bukannya kami bermaksud membangkang perintah. Kami hanya ingin belajar dengan aman dan nyaman. Jangan biarkan mereka merampas hak kami,” kata seorang siswi SDN Pondok Cina 1 Depok saat upacara Hari Guru, Jumat, 25 November 2022, dikutip dari CNN Indonesia.
“Pada hari yang sakral bagi guru, hari ini, tetapi hari ini terjadi satu musibah pendidikan di Indonesia, terutama di Kota Depok. Anak-anak kami tidak mendapat pelajaran dari guru di sekolahnya,” ujar Koordinator orang tua SDN Pondok Cina 1 Depok Ecy.
Ecy menyampaikan sebagian besar murid tak mau dipindah ke sekolah lain. Ia justru mempertanyakan Pemkot Depok yang kukuh menggusur sekolah demi membangun masjid.
Para orang tua murid pun telah menyurati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) pada Selasa, 25 November 2022. Mereka meminta RK membatalkan penggusuran yang dilakukan Pemkot Depok.
“Saya surati Pak Gubernur, ‘Pak, mohon bukan saja [teguran] lewat medsos, tetapi secara tegas menyampaikan surat ke wali kota biar jelas secara hukum. Saya penegasan minta Pak Gubernur agar sampaikan surat ke sana,” ucap Ecy.
Sebelumnya, penggusuran SDN Pondok Cina 1 Depok mencuat ke publik setelah Pemkot Depok membangun trotoar. Jalur pejalan kaki itu dibangun dengan menutup akses masuk ke sekolah.
Sementara itu, RK mengira relokasi sekolah itu sudah jelas dan diterima semua pihak. Ia baru tahu masih banyak pihak yang menolak.
Oleh karena itu, dia meminta Pemkot Depok untuk berunding kembali dengan berbagai pihak. Pembangunan masjid dilakukan jika semua pihak menerima.
“Niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan,” ucap RK soal kelanjutan pembangunan jika tak mencapai kata sepakat.***