Thursday, 25 April 2024
HomeHiburanOrang Pemarah Lebih Cepat Meninggal, Benarkah?

Orang Pemarah Lebih Cepat Meninggal, Benarkah?

Bogordaily.net – Orang yang mudah marah biasanya lebih mudah emosi meski melihat masalah yang sepele. Tak jarang sifat ini tidak disukai oleh banyak orang. Dan ternyata, orang yang ternyata bisa lebih cepat lho!

Selain berdampak buruk pada lingkungan pergaulan, orang yang sering marah ternyata juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang sering marah teryata lebih berisiko mengalami kematian dini.

Berikut lima fakta orang bisa menganggu kesehatan.

1. lebih cepat

Riset dari Iowa State University menemukan bahwa pria yang marah antara usia 20 sampai 40 tahun, satu setengah kali lebih mungkin pada usia 35 tahun, dibandingkan dengan mereka yang lebih tenang.

Ilmuwan yakin hal ini disebabkan sejumlah faktor yang menghubungkan stres dengan kerusakan fisiologis. Seringnya pelepasan adrenalin selama periode kerusakan stres DNA, dapat menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa seperti multiple sclerosis.

2. cenderung kurang istirahat

Perasaan amarah menghasilkan respons yang meningkat dalam amigdala (bagian otak yang terkait dengan naluri bertahan hidup). Emosi dalam amarah mendorong amigdala untuk memberi sinyal kecemasan yang meningkat ke bagian otak dan tubuh lainnya yang meningkatkan aliran darah ke anggota badan dan jantung, yang membuat relaksasi berkurang.

Mereka yang mengumbar amarah cenderung mengalami insomnia daripada mereka yang terlibat dalam ‘perdebatan' emosional, menurut ilmuwan syaraf di Universitas Massachusetts.

“Menuliskan penyebab kemarahan Anda mengurai beban pikiran Anda, mengurangi respons ketakutan dan mendorong relaksasi,” kata Mike Fisher, direktur British Association of Anger Management.

3. Kemarahan bisa sebabkan sakit kepala

Emosi seperti terlalu gembira atau terlalu marah mengakibatkan pelepasan hormon stres kortisol, adrenalin dan testosteron, yang menempatkan tubuh ke ‘mode flight'.

Lonjakan kimiawi meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu pembengkakan pembuluh darah dan saraf di sekitar otak serta tekanan yang bisa mengakibatkan ketegangan dan sakit kepala.

4. Kemarahan merusak sistem pernafasan

Menurut periset di Harvard School of Public Health, masalah permusuhan dapat mengurangi fungsi sistem pernafasan. Selama periode delapan tahun, individu yang selalu bermusuhan melakukan tindakan yang sangat buruk secara sangat signifikan dan lebih buruk daripada orang-orang yang tidak bermusuhan.

5. Kemarahan bisa sebabkan depresi

Ketika kita merasa marah, neurotransmiter dan hormon mengalir melalui aliran darah dan dapat meningkatkan denyut jantung serta ketegangan otot. Ini merupakan keadaan tubuh yang harus diwaspadai.

Seringnya terjadi reaksi ini membuat ketegangan pada neuron di hipotalamus (pusat kendali stres pada otak) menjadi sulit bagi neuron untuk dimatikan. Dan hormon bahagia (serotonin) secara signifikan terkuras pada beberapa individu dengan sifat agresif.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here