Bogordaily.net – Pembangunan gedung Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) Arafah telah rampung, Rumah Sakit (RS) Islam Bogor gelar peresmian pada Selasa, 1 November 2022.
Acara peresmian tersebut digelar di lantai 2 tepatnya di Jalan Perdana Raya No.22, RT.01/RW.10, Kedungbadak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Pada kegiatannya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Yayasan dan dukungan masyarakat dalam mengembangkan RS Islam Bogor.
Peresmian tersebut disahkan dengan menandatanganan batu pertama serta pemotongan pita oleh Jajaran RS Islam Bogor dan Wali Kota Bogor.
“Rumah Sakit Islam terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana (bangunan, peralatan kesehatan dan lain-lain) untuk mewujudkan Rumah Sakit Syariah kebanggaan umat di Bogor,” ucap Ketua Yayasan RS. Islam Bogor Dr. Ir. H. Dwi Sudharto, M.Si saat memberikan keterangan.
Ia mengungkapkan, setelah penyelesaian pembangunan Gedung Rawat Inap Arafah, direncanakan pada awal tahun 2023 akan dibangun Gedung Umar bin Khatab yang meliputi IGD, Kamar Operasi, Ruang Hemodialisa, Ruang Bersalin, Ruang Bayi dan lain-lain seluas 2.914 m² yang memerlukan dana sekitar Rp 14,5 Milyar.
Dalam hal ini, RS Islam Bogor berkomitmen penuh untuk menjalankan amanah dengan mengedepankan motto ‘Ramah, Sabar, Ikhlas, dan Barokah’.
Untuk merealisasikan cita-cita mulia tersebut Ketua Yayasan RS. Islam Bogor mengharapkan dukungan dari Wali Kota Bogor dan berbagai pihak.
Gedung Rawat Inap Arafah merupakan wakaf dari Keluarga Besar H. Joenoes bin Arif dengan total biaya sekitar Rp 1,5 Milyar.
Sementara itu, Direktur RS Islam Bogor dr. H. M. Djunaidi Ilyas, Sp.PD mengucapkan terima kasih kepada Yayasan yang telah memenuhi usulan Manajemen RS Islam Bogor untuk pembangunan Gedung Rawat Inap Arafah.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Keluarga Besar H. Joenoes bin Arif atas wakaf yang telah diberikan dalam merealisasikan pembangunan Gedung Rawat Inap Arafah,” ucapnya.
Pembina RS Islam Bogor Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS menyatakan rasa bahagia karena RS Islam Bogor terus berbenah diri dalam melayani umat.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Besar H. Joenoes bin Arif yang telah mewakafkan pembangunan Gedung Rawat Inap Arafah dan mendoakan semoga pahalanya terus mengalir kepada alm. H. Joenoes bin Arif dan Hj. Siti Masitoh binti H. Romli,” ungkapnya.
Kemudian Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Yayasan dan dukungan masyarakat pada pengembangan RS Islam Bogor. Bidang kesehatan dihadapkan dalam tantangan yang lebih berat dari masa-masa sebelumnya.
Ada tiga tantangan besar dalam issue kesehatan, yaitu target tahun 2045 seperti Indonesia emas, urus demograpi, issue stunting, issue kematian ibu dan anak tidak mungkin bisa tercapai tanpa serius pada bidang kesehatan.
“Issue dua yaitu saat ini kita dihadapkan pada hal-hal yang tidak pasti, ada kemungkinan pandemi lain, persoalan dalam bidang medis yang tiba-tiba datang. Issue ketiga yaitu memastikan semua kalangan terlayani,” ungkap Bima.
Pemerintah pusat mendorong kebijakan kelas rawat inap standar, tahap pertama di bulan Juli 2023 paling tidak 50 persen dari seluruh rumah sakit swasta dan RSUD harus siap dengan 9 kriteria kemudian di akhir tahun 2024 semua RSUD dan swasta harus siap 12 kriteria kelas rawat inap standar.
“Saya menghimbau semua pihak harus lebih besar memberikan atensi terhadap RS Islam Bogor bisa berkembang lebih pesat. Mohon dukungan kepada pejabat pemerintah Kota Bogor untuk memastikan keberpihakan kepada RS Islam Bogor. Bidang kesehatan harus spirit amal ibadah dan tidak bisa hanya komersil. Dengan adanya wakaf Gedung Rawat Inap Arafah diharapkan akan memancing pada penderma lainnya untuk ikut membantu RS Islam Bogor,” pungkasnya.
Dukungan dan doa para pihak sangat dibutuhkan guna mewujudkan Rumah Sakit Syariah yang berkualitas dan terpercaya yang menjadi kebanggaan umat di Kota dan Kabupaten Bogor yang mempunyai penduduk sebanyak 6,4 juta jiwa.*
(Ibnu Galansa)