Bogordaily.net– Lula da Silva baru saja terpilih sebagai presiden Brasil mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pilpres Minggu, 30 Oktober 2022. Lula sukses meraup 50,9 suara, sedangkan Bolsonaro 49,1 persen. Pemimpin Brasil itu akan dilantik pada 1 Januari 2023 mendatang. Berikut profil Lula da Silva.
Dilansir CNN Indonesia, Lula berasal dari negara bagian Pernambuco dan lahir pada 1945. Ia hidup dari keluarganya miskin. Pada usia tujuh tahun, Lula dan keluarganya pindah ke wilayah selatan untuk mencari nasib yang lebih baik. Perjalanan mereka berakhir di dekat kota pelabuhan Santos di Pantai Sao Paulo.
Keluarga Lula kemudian pindah ke ibu kota negara bagian tiga tahun kemudian. Namun, nasib mereka tak kunjung membaik, bahkan harus tinggal di tempat yang mirip kandang babi.
Fernando Morais, dalam buku Back In to Politic yang berisi perjalanan Lula da Silva menuliskan bahwa tengah malam pemabuk akan datang untuk kencing atau muntah ke tempat itu. Bahkan saat hujan, tikus dan katak terseret air dan masuk sehingga keesokan harinya mereka harus membersihkan semua.
Dikutip AFP, di tengah kesulitan ekonomi keluarganya, Lula pun ikut membantu dengan menjadi tukang semir sepatu dan penjual kacang. Ia lalu beralih profesi menjadi office boy dan mengikuti pelatihan operator mesin bubut selama awal 1960-an. Ketika itu, Brasil dalam genggaman kediktatoran militer.
Seorang agen dari partai Komunis bawah tanah Brasil mencoba merekrut Lula tetapi tak berhasil. Selanjutnya pada 1964-1985, Lula berubah pikiran setelah menyaksikan kondisi buruh dan penindasan rezim militer Brasil.
Tahun 1975, menjadi masa titik balik bagi Lula. Ia semakin marah usai saudara laki-lakinya diculik dan disiksa pasukan keamanan.
Hingga pada 1979, ia pun semakin aktif dalam gerakan buruh dan memimpin serangkaian pemogokan bersejarah, dan menjadikannya pemimpin serikat buruh paling terkenal di Brasil.
Lula kemudian membentuk Partai Buruh yang ia pimpin hingga sekarang. Nah, pada 1989, Lula mencalonkan diri menjadi presiden Brasil, tetapi gagal. Ia mencoba lagi hingga 1998, dan tetap gagal.
Pada 2002, Lula akhirnya menjadi presiden Brasil dan membantu jutaan warga keluar dari kemiskinan serta menjadikan negara ini jadi salah satu bagian penting di kancah global.
Pengalaman pahit Lula membuat jutaan warga Brasil menaruh kepercayaan mereka pada seorang pemimpin yang kisah hidupnya mencerminkan kisah mereka sendiri.
Pada 2010 Lula meninggalkan kursi kepresidenan dan tahun-tahun berikutnya adalah dekade brutal bagi kaum kiri serta partainya. Serangkaian skandal korupsi  dituduhkan ke partainya hingga dituding menjadi penyebab Brasil masuk ke jurang resesi.
Lula digantikan oleh Dilma Rousseff yang dimakzulkan pada 2016. Lula juga sempat dipenjara pada 2018 setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan korupsi.
Seiring perjalanannya, Lula da Silva akhirnya terpilih kembali menjadi Presiden Brasil setelah mengalahkan Bolsonaro pada Minggu, 30 Oktober 2022 waktu setempat.
Ia unggul dengan 50,83 persen suara melawan saingannya, petahana sayap kanan Jair Bolsonaro dengan 49,17 persen suara.***