Bogordaily.net– Pengalaman koper nyasar yang dialami putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep sempat menyedot perhatian. Kisah Kaesang yang naik pesawat Batik Air dari Singapura ke Surabaya, tetapi kopernya nyasar ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara sempat masuk dalam jajaran trending topic di Twitter. Nama Batik Air juga ikut menjadi sorotan termasuk sang pemilik maskapai tersebut.
Batik Air merupakan salah satu maskapai swasta di Indonesia didirikan pada 2013 lalu. Maskapai ini adalah anak dari perusahaan Lion Air Grup. Lion Air telah berdiri sejak tahun 1999.
Kedua maskapai penerbangan ini adalah maskapai low cost carrier (LSC) yang mempunyai sejumlah rute perjalanan cukup bervariatif, baik domestik maupun internasional. Batik Air didirikan dengan tujuan awal yakni untuk mengalihkan sejumlah pesanan Lion Air yang cukup membludak kala itu. Nah pendiri dari maskapai ini adalah Rusdi Kirana dan saudaranya bernama Kusnan Kirana.
Dilansir Suara.com, Rusdi mengawali bisnis penerbangannya pada Oktober 1999. Saat itu, ia berani membuat sebuah dobrakan dalam dunia penerbangan Indonesia dengan menggagas sebuah penerbangan dengan konsep biaya cukup murah (LSC). Gagasannya ini cukup membuat beberapa perusahaan penerbangan kesulitan.
Melalui maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi menguasai kurang lebih 40% pasar penerbangan di Indonesia dari jumlah penumpang yang mencapai hingga 600 ribu penumpang setiap bulan. Hal tersebut kemudian membuat Lion Air berada di posisi kedua dari segi jumlah penumpang terbanyak pada 2004 lalu.
Rusdi lebih dulu memulai kariernya sebagai salesman mesin ketik dengan merek ‘brother’. Saat itu ia hanya berpenghasilan sebesar US$ 10 atau Rp120.000 per bulan. Sedangkan Kusnan Kirana sempat bekerja di bidang travel sejak tahun 1981.
Rusdi Kirana juga pernah menghebohkan dunia penerbangan internasional pada tahun 2011 dan 2013 lalu, terutama bagi dunia penerbangan di Indonesia. Lion Group termasuk Batik Air meneken kontrak pembelian sebayak 234 pesawat Airbus atau setara dengan US$ 24 miliar yang disaksikan langsung oleh Presiden Prancis François Hollande.
Selain itu, Lion Air dan Boeing juga memfinalisasi rekor pembelian 230 pesawat 737 yang senilai US$ 22,4 miliar disaksikan Presiden Barack Obama. Tak disangka-sangka belanja dengan nilai yang cukup fantastis ini dilakukan oleh seseorang yang dulunya bekerja sebagai tenaga salesman mesin ketik.
Rusdi yang berhasil mencatatkan sejarah dengan rekor jumlah fantastis pembelian pesawat dari dua pabrikan raksasa tersebut tetap saja rendah hati. Gaya hidup yang sederhana dan jenjang pendidikan tetap menjadi prioritasnya. Ia juga tetap berusaha untuk menerbangkan semua penumpangnya dengan kelas ekonomi.
Sukses dalam bisnis penerbangan, tidak membuat Rusdi berhenti di situ saja. Pada tahun 2014 Rusdi Kirana terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jabatan Rusdi di PKB kala itu adalah sebagai Wakil Ketua Umum.
Pada 2019 Rusdi dan Kusnan Kirana juga pernah masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Total harta kekayannya pada saat itu mencapai US$ 835 juta atau setara dengan Rp13 triliun (kurs Rp 15.573).
Meskipun saat ini Rusdi sudah tidak menjabat sebagai President Director Lion Air, tetapi ia masih aktif terlibat dalam memberikan sejumlah arah strategis jangka panjang untuk perusahaan Lion Group, termasuk Batik Air.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV