Bogordaily.net – Memasuki tahapan menuju pesta demokrasi 2024, rawan terjadi politik identitas. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta bangsa Indonesia mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Terutama, kata Ma’ruf, politik identitas, baik berbasis ras, etnis, agama, maupun identitas sosial lainnya jangan sampai merusak keutuhan bangsa.
“Memasuki periode menuju pesta demokrasi 2024, jadikanlah nilai-nilai Pancasila sebagai lokomotif dalam melawan politik identitas, baik identitas ras, etnis, agama, maupun identitas sosial lainnya,” ujar Ma’ruf dikutip dari Republika, 15 November 2022.
ADVERTISEMENT
Ma’ruf berpesan, jangan sampai keutuhan bangsa menjadi rusak dan terjadi perpecahan dalam kondisi apapun. Termasuk melalui politik identitas atau bahkan ideologi selain Pancasila.
ADVERTISEMENT
“Kita kan sudah punya pedoman, di dalam beragama seperti lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu bagiku agamaku. Dan kita dianggap sebagai negara yang paling toleran di dunia,” jelas dia.
Begitu juga, lanjut dia, saat bangsa Indonesia dihadapkan pada pilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden berbeda, agar tidak saling bermusuhan.
“Ya begitu juga, lakum capresukum walana capresuna, jadi ini tidak perlu kita berbeda partai, berbeda capres, kemudian kita bermusuhan, saya kira tidak selayaknya kita sebagai bangsa Indonesia, dan kita sebagai insan Pancasilais sejati, ini saya kira nilai-nilai itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan Pancasila merupakan titik temu yang menyatukan bangsa Indonesia semua agama. Karena itu, kata Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini, Pancasila dan agama tidak saling bertentangan dan menegasikan, tetapi justru saling memperkuat.
Karena itu, dia tidak setuju jika ada yang mempertentangkan memilih Pancasila maupun agama. Menurutnya, seorang Muslim yang baik bisa menjadi Pancasilais, begitu juga seorang Pancasilais juga bisa menjadi Muslim yang baik.
“Jadi tidak ada, dua hal bukan sesuatu hal yang dipertentangkan. Ini yang barangkali perlu di-clear-kan sehingga tidak ada lagi orang pilih Pancasila apa Islam, itu saya kira pertanyaan yang tidak betul itu ya,” ujarnya.(*)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV