Wednesday, 22 May 2024
HomeHiburan21 Desember Ada Fenomena Solstis, Benarkah Tak Boleh Keluar Rumah?

21 Desember Ada Fenomena Solstis, Benarkah Tak Boleh Keluar Rumah?

Bogordaily.net– Pada 21 Desember kabarnya tak boleh keluar rumah. Benarkah?  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat agar tidak percaya begitu saja dengan imbauan tidak boleh keluar rumah pada 21 Desember 2022.

Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan imbauan ini sendiri muncul dan mengaitkannya dengan fenomena yang akan terjadi.

Melansir Liputan6.com dari laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, Andi menyebut hanyalah fenomena astronomis biasa. bisa disepadankan dengan “Titik Balik Matahari.”

Secara khusus, diartikan sebagai peristiwa ketika matahari berada paling utara maupun selatan saat mengalami gerak semu tahunannya, relatif terhadap ekuator langit.

terjadi dua kali setahun yakni di bulan Juni dan bulan Desember,” tulis Andi.

Penyebab adalah sumbut rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika).

Saat bumi berotasi, juga sekaligus mengorbit matahari, sehingga terkadang Kutub Utara dan belahan bumi utara condong ke matahari, sementara kutub selatan dan belahan bumi selatan menjauhi matahari.

Inilah kondisi saat di bulan Juni atau disebut juga Juni. Penyebutan ini lebih netral karena tidak bergantung pada musim tertentu.

Terkadang kutub selatan dan belahan bumi selatan condong ke matahari, sementara kutub utara dan belahan bumi utara menjauhi matahari. Inilah kondisi saat di bulan Desember atau Desember.

BRIN menyebut, secara umum solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.

Tak hanya itu pengaruhnya juga pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan bumi, kemudian berdampak pada panjang siang dan malam, serta berdampak pada pergantian musim.

Menurut BRIN, dampak solstis yang dirasakan manusia tidak seekstrem yang dinarasikan pada imbauan disinformatif dan menyesatkan.

“Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis,” jelas Andi.

Itu lantaran, solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat mempengaruhi iklim dan musim di bumi. Sedangkan bencana-bencana alam, terjadi karena aktivitas vulkanologi, seismik, oseanik, dan hidrometeorologi.

Sementara itu tahun tahun 2022, Solstis Juni terjadi pada 21 Juni dan Solstis Desember terjadi pada 22 Desember pukul 04.49.14 WIB atau 05.49.14 WITA atau 06.49.14 WIT.

Menurut BRIN, solstis dapat terjadi di tanggal yang berbeda untuk jangka waktu paling singkat antara 1.000 sampai 1.500 tahun dan paling lama, 4.500 sampai 5.000 tahun.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here