Bogordaily.net – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor menyebut rest area Gunung Mas akan rampung pada akhir Desember 2022 ini dan rencananya dapat digunakan pada awal 2023 mendatang. Nantinya, sebanyak 516 PKL atau para pelaku usaha mikro bakal bermuara di Rest Area Gunung Mas.
Rest area Gunung Mas Puncak dibangun sejak September 2020 dan selesai pada Desember 2022 dengan anggaran sebesar Rp 52,9 miliar.
Terdapat fasilitas utama rest area Gunung Mas yaitu tiga area parkir seluas 1.774 meter persegi yang mampu menampung sekitar 500 mobil, masjid seluas 576 meter persegi dan plaza pandang seluas 572,27 meter persegi. Tersedia pula, meeting point untuk evakuasi pengunjung jika terjadi bencana, docking station, taman atau ruang terbuka hijau, amphitheater, kolam retensi, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) serta toilet umum.
Sekertaris Disperdagin Kabupaten Bogor, Dedi Hernadi mengatakan saat ini proses pembangunan sudah tahap finishing alias hampir 100 persen. Tempat persinggahan seluas tujuh hektare tersebut mempunyai banyak fasilitas yang akan menampung 516 Pedagang Kaki Lima (PKL) dan menampung 500 kendaraan.
Progresnya saat ini sudah 80 persen, setiap hari selalu dipantau melalui report dari sana. Untuk kapasitas sendiri akan menampung 516 pedangan dan 500 kendaraan, ujar Dedi Hernadi kepada Bogordaily.net di Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor, Kamis, 7 Desember 2022 lalu.
Ia menjelaskan, rest area Gunung Mas melibatkan tiga instansi yakni Dinas Binamarga, PUPR, dan Disperdagin Kabupaten Bogor.
Dedi menyebut karena rest area berkonsep wisata kuliner sehingga terpilih PT Sayaga Wisata untuk mengelola rest area Gunung Mas. Ada tiga instansi yang terlibat Binamarga, PUPR, sama kita. Pusat dua instansi dan kita (Disperdagin), sama yang punya tempat yaitu pihak Gunung Mas.
Waktu itu pilihannya kalau ngga Tohaga dan Sayaga. Terus, karena ini konsepnya wisata kuliner jadi pilihannya PT Sayaga Wisata, jelas Dedi.
Kemudian, PT Sayaga Wisata berinisisasi untuk menghadirkan brand terkenal seperti KFC, Starbucks, Indomaret dan lain sebagainya untuk menarik perhatian wisatawan. Sehingga nantinya rest area Gunung Mas tak monoton.
Terkait biaya sewa, kata Dedi tidak ada sistem sewa sebab, tempat tersebut memang untuk menertibkan pedagang mulai dari Taman Safari hingga ke kawasan Gunung Mas dan direlokasi ke rest area Gunung Mas. Namun, pihaknya menyebut akan ada pengelolaan listrik dan air.
“Tidak ada bayar sewa, karena kita menertibkan pedagang untuk direlokasi. Paling biaya pengelolaan listrik dan air, itu kan wajar,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan, setelah rest area Gunung Mas rampung para pedagang akan dikelompokkan sesuai dengan dagangan yang diperjualbelikannya.
Itu dibagi pasar basah dan pasar kering. Pasar basah di atas, pasar kering di bawah ini kaya yang baju-baju atau pakaian gitu, jelasnya. (Mutia Dheza Cantika)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV