Bogordaily.net – Budidaya sapi perah tentunya tidak bisa sembarangan dilakukan. Perlu luas lahan yang mampu menampung sapi perah dan lahan untuk pakan ternak. Seperti salah satunya yakni kawasan peternakan sapi (KPS) di Desa Situ Udik Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Keberadaan kawasan peternakan sapi perah ini di pelopori oleh tiga orang peternak dari kalangan masyarakat biasa yang bernama Aceng, Sueb dan Abdurrahman.
Mereka membangun peternakan sapi di kawasan Kebon Pedes pada tahun 1970-an, hal ini menjadi cikal bakal berdirinya kawasan peternakan sapi perah yang berada di Pamijahan.
Kawasan peternakan ini mulai di bangun pada tahun 1996 setelah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah yang kemudian di resmikan pada tahun 1997.
Menurut Haris Supardi selaku kepala rumah tangga KPS Bogor mengatakan, dengan luas 140 hektar peternakan ini berisi 181 kadang.
“Kawasan peternakan sapi perah ini memiliki luas 140 hektare yang terdiri dari 181 kandang, adapun luas lahan satu kandang berukuran 4.250 m dengan rincian 4.000m lahan kosong atau rumput untuk pakan dan 250m untuk kandang dan rumah peternak” ujarnya.
Dalam setiap tahunnya, satu kandang sapi biasanya diisi 13 lebih ekor sapi perah.
“Setiap satu kandang biasanya diisi oleh 12 ekor sapi namun bisa lebih menyesuaikan dengan jumlah sapi yang di miliki oleh peternak,” kata Haris.
Saat ini, kawasan peternakan sapi perah di sini jumlah peternak 181 orang dan yang aktif berjumlah 125 orang.
Proses pemerahan susu sapi masih dilaksanakan secara manual yang di lakukan sebanyak dua kali sehari pada pukul 05.00 dan 15.00 WIB.
Para peternak sapi perah biasa memasok susu hasil perahan yang mereka dapatkan kepada pihak Industri atau menjajakan langsung kepada masyarakat dengan harga Rp.600 per liter.
Tak hanya menjual susu murni yang didapatkan langsung setelah pemerahan, beberapa peternak juga berinisiatif untuk mengolah susu murni menjadi susu pasteurisasi atau susu yang direbus dan membuat olahan yogurt untuk dijual di pasaran.
Para peternak sapi harus dengan sigap menjaga kesehatan para sapi agar tidak sakit maupun stres, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kwalitas dan kwantitas hasil pemerahan susu.
“Kendala pemerahan susu sapi adalah ketika sapi mengalami stres atau sakit,” katanya. (Muhammad Rizki Waluya)
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV