Bogordaily.net – Pelecehan seksual Ketua KPU RI heboh. Laporan dugaan pelanggaran itu dilaporkan Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.
Yang melaporkannya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari. Hasnaeni membuat laporan tersebut melalui kuasa hukum, Farhat Abbas dan telah diterima oleh pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis, 22 Desember 2022.
DKPP kini sedang mendalami laporan tersebut yang kini tercatat dengan nomor 01-22/SET-02/XII/2022.
Menanggapi laporan tersebut, Hasyim tak ambil pusing dan menunggu hasil penyelidikan DKPP.
“Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut,” ungkap Hasyim kepada awak media, pada Kamis, 22 Desember 2022.
Anggota DKPP J Kristiadi pada kesempatan lain juga menyampaikan permintaan hanya menyampaikan menerima laporan, sebagaimana ia sampaikan kepada wartawan di kantor DKPP, Jakarta Pusat.
Pengakuan Wanita Emas Atas Pelecehan Seksual Ketua KPU RI
Hasnaeni membeberkan awal mula tuduhan tuduhan itu terjadi. Ia mengaku dibujuk Hasyim Asyari dengan dalih akan meloloskan partainya menjadi peserta Pemilu 2024.
Namun, ternyata partainya hanya diloloskan ke tahap satu. Hasnaeni menuturkan, tuduhan tuduhan dilakukan Hasyim Asyari sejak Juli hingga Agusutsu 2022.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa, kami buktikan saja nanti dengan fakta dan bukti yang ada, termasuk bukti chatting antara saya dengan Bapaknya (Hasyim Asyari). Buktinya cukup kuat.”
“Ada (iming-iming untuk meloloskan partai saya) dan saya sangat sedih menjanjikan, dan akhir hidup saya berakhir di penjara,” kata Hasnaeni seperti pengumuman tribunnews.com.
Lantas siapa Hasyim Asy’ari, melansir dari Suara.com. Berikut profilnya.
Akademisi kelahiran Pati
Hasyim Asy’ari sebelum menjabat sebagai ketua KPU adalah seorang akademisi atau dosen. Ia dilahirkan di Pati, Jawa Tengah pada 3 Maret 1973.
Hasyim menikah dengan Siti Mutmainah dan dikaruniai tiga orang anak. Hasyim sempat mengajar sebagai dosen Hukum Tata Negara (HTN), Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro.
Hasyim juga kemudian mengajar Program Studi Doktor Ilmu Sosial, Pemusatan Kajian Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di perguruan tinggi yang sama.
Ia juga sempat mengajar Program Doktor Ilmu Kepolisian, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Lembaga Pendidikan dan Latihan Kepolisian Republik Indonesia (Lemdiklatpolri), Jakarta
Perjalanan pendidikan
Hasyim Asy’ari merupakan seorang tamatan Jurusan Hukum Tata Negara (HTN), spesialisasi Kajian Hukum dan Politik, Fakultas Hukum, Universitas Jenderal Soedirman.
Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dengan mengambil Program Pascasarjana Jurusan Ilmu Politik.
Tak cukup di situ, Hasyim kembali melanjutkan pendidikannya ke luar negeri, yakni dengan menempuh pendidikan di Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Karier di KPU
Usai memupuk kariernya di bidang akademik, Hasyim menjajal karier di KPU. Ia tercatat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2003.
Beberapa tahun kemudian kariernya tumbuh saat menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, yakni pada 29 Agustus 2016. Baru pada 12 April 2022 ia dilantik sebagai ketua KPU.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kujungi YouTube BogordailyTV