Thursday, 3 October 2024
HomeBeritaHongaria Ogah Melatih Pasukan Ukraina

Hongaria Ogah Melatih Pasukan Ukraina

Bogordaily.net – Hongaria menolak untuk melatih pasukan Ukraina selama konflik dengan Rusia. Keputusan tersebut dinyatakan oleh Sekretaris Negara untuk Hubungan Bilateral Hongaria, Tamas Menczer. Menurutnya, Budapest lebih menyukai solusi diplomatik untuk konflik Ukraina-Rusia.

“Di beberapa negara Eropa, tentara Ukraina (sedang) dilatih. Namun, mereka tidak akan (berada) di Hungaria,” tulis Menczer di Facebook, dikutip dari RMOL, Rabu 7 Desember 2022.

“Kami mengatakan tidak untuk itu. Kami ingin bergerak menuju perdamaian, bukan perang,” tambahnya.

Pernyataan tersebut muncul setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, menegaskan bahwa UE harus mengevaluasi kembali sanksi yang dikenakan pada Rusia jika blok tersebut ingin melewati krisis energi yang berkelanjutan.

Pejabat Hongaria sendiri telah berulang kali mengatakan di masa lalu bahwa sudah seharusnya Brussel fokus untuk membawa solusi diplomatik atas konflik tersebut daripada membantu Kyiv secara militer.

Pada bulan Oktober, UE membentuk misi bantuan militer untuk Ukraina (EUMAM Ukraina) untuk melatih 15.000 tentara. Josep Borrell, diplomat top blok itu, memeriksa sebuah pangkalan di Polandia minggu lalu.

“Saya memberi tahu tentara Ukraina: ‘Kami berusaha mendukung Anda sebanyak yang kami bisa, selama yang Anda butuhkan,'” kata Borrell kepada wartawan.

Inggris, salah satu pendukung kuat Ukraina, telah menjalankan kursus pelatihan tempur terpisah untuk personel negara itu. Mereka diajari cara menangani senjata Barat, serta perang kota dan parit, dan pertolongan pertama di medan perang, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Hongaria sebelumnya juga menolak mengirim senjata ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto mengatakan pada bulan Juli bahwa konflik itu bukan perang Hongaria.

Bantuan senjata ke Ukraina oleh negara-negara Barat juga dikritik Rusia, mengatakan bahwa bantuan militer ke Ukraina hanya memperburuk konflik.

Menteri Pertahanan Sergey Shoigu bahkan mengatakan, pada bulan September bahwa Rusia secara de facto berperang dengan kolektif Barat dan NATO, menambahkan bahwa kinerja Angkatan Bersenjata Ukraina sangat bergantung pada senjata yang dipasok Barat.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here